PortalMadura.Com, Sampang – Keluarga dan kerabat pelaku dugaan tindak pidana penganiayaan terhadap guru honorer SMAN I Torjun, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur merasa kaget dan tidak percaya, bahwa MH yang duduk di kelas XI bertindak tidak wajar dan mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang.
“Kami kaget, Mas. Di rumah anaknya pendiam. Gak nyangka kalau akan ada peristiwa seperti ini,” kata Su’ud Ali Yunus, salah seorang kakak kandung pelaku, Jumat (2/2/2018).
MH diduga melakukan pemukulan terhadap guru Seni Rupa, Achmad Budi Cahyanto (bukan Cahyono) umur 27 tahun, saat pelajaran jam terakhir berlangsung, Kamis (1/2/2018) hingga berujung maut. MH sudah diamankan aparat kepolisian setempat.
Su’ud Ali Yunus didampingi orang tuanya, Yahya, dan Kepala Desa Torjun, Sampang, H. Arbain Faisol menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak, lebih-lebih pada keluarga korban dan masyarakat Sampang. “Hal serupa semoga tidak terjadi lagi,” ucapnya.
Ia juga sepenuhnya memasrahkan pada aparat penegak hukum untuk menegakkan keadilan. “Kami sekeluarga pasrah kepihak yang berwajib Mas, pihak keluarga telah menyerahkan adik bungsu saya pada Polres beberapa saat setelah gurunya meninggal dunia,” terangnya.
Senada disampaikan Kepala Desa Torjun, Sampang, H. Arbain Faisol. Pihaknya bersama keluarga akan bersilaturrahmi untuk meminta maaf secara langsung kepada keluarga korban.
“Jadi, permintaan maaf untuk sementara, saya masih belum bisa menemui keluarga korban, karena situasi dan kondisi yang belum memungkinkan,” ujarnya.(Isrok/Hartono)