PortalMadura.Com, Pamekasan – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur mayoritas kekurangan siswa baru pada tahun ajaran 2018.
Data di Dinas Pendidikan Pamekasan menunjukkan, sedikitnya ada 35 lembaga SMP Negeri yang tidak memenuhi pagu siswa.
Kasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan, Mohammad Sadiqun menyebutkan, salah satu faktor SMP Negeri kekuarangan siswa akibat dari kenakalan remaja.
“Karena para orang tua lebih memilih memasukkan anaknya ke pesantren dari pada melanjutkan ke sekolah konvensional,” dalihnya, Senin (16/7/2018).
Faktor lain, sambungnya, adalah demografis, dimana para orang tua hanya memiliki dua anak. “Akibatnya, jumlah siswa menurun drastis,” tandas Sadiqun.
Ia mengatakan, seharusnya tiap rombongan belajar (Rombel) minimal 25 sampai 32 siswa. Namun, pada tahun ini, rata-rata hanya 20 sampai 25 siswa per Rombel.
“Kalau dikalkulasi dari semua SMP Negeri, tahun ini kita kekurangan 169 siswa,” ungkapnya.
Meski demikian, pihaknya tetap meminta pada lembaga SMP Negeri yang pagu siswanya tidak mencapai target agar tetap melangsungkan kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan baik.
“Tidak ada alasan untuk tidak menyelenggarakan KBM, meskipun kekurangan pagu siswa,” pungkasnya.(Hasibuddin/Nanik)