PortalMadura.Com, Sumenep – Sejumlah aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kangean (GMK) menggelar unjuk rasa di Polres Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Mereka menyoroti banyaknya kasus kriminal yang tidak tuntas, utamanya yang terjadi di Pulau Kangean. Ada beberapa kasus yang belum tuntas, di antaranya kasus pembunuhan, narkoba dan tindak kriminal lainnya.
“Sudah berganti Kapolres berapa kali, tapi kasus-kasus tersebut belum diselesaikan,” kata Koordinator aksi, Ainul Yakin, Senin (3/2/2020).
Pada tahun 2018 saja, jelasnya, masih menyisakan 188 kasus dari 484 kasus kriminal. Pada tahun 2019 juga masih menunggak 108 kasus dari 372 kasus.
“Sebagian dari kasus yang tidak tuntas itu merupakan kasus di wilayah kepulauan Kangean” ungkapnya.
Mereka juga menuntut agar Kapolres yang baru segera menuntaskan tunggakan kasus pada tahun-tahun sebelumnya serta memperketat wilayah rawan penyelundupan narkoba.
“Yang terpenting, Polres harus profesional dalam penegakan hukum dan tidak main mata dengan pihak mana pun,” ujarnya.
Baca Juga : Harga Cabai di Sumenep Tembus Rp 90 Ribu Per Kilogram
Di hadapan para aktivis, Kapolres Sumenep, AKBP Deddy Supriadi, mengapresiasi tuntutan dan desakan mahasiswa kepulauan itu. Pihaknya berjanji akan bekerja profesional sesuai tugasnya.
“Semua kasus, baik narkoba atau pembunuhan, bahkan kasus kriminalitas lainnya, semua menjadi atensi kami. Tolong bantu kami mengawal kasus-kasus ini” pungkasnya.