PortalMadura.Com – Sering kali dalam percakapan sehari-hari untuk menyegarkan suasana atau sekedar tidak suntuk, seorang suami atau istri tidak sadar menceritakan sesuatu kepada temannya atau khalayak mengenai sesuatu yang sebenarnya harus ditutupinya.
Terkadang pula, suami istri merasa risih dan malu untuk saling terbuka satu sama lain untuk membahas masalah ranjang, atau mungkin takut menyinggung perasaan salah satu pihak jika urusan bercintanya harus diceritakan kepada oran lain. Lantas, bagaimana menurut pandangan Islam jika seorang suami atau istri menceritakan rahasia bercintanya kepada orang lain?.
Islam secara tegas melarang keras suami istri menyebarkan rahasia hubungan bercintanya. Sebagaimana sabda Rasulullah: “Sesungguhnya manusia paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah laki-laki yang berhubungan dengan istrinya dan istrinya pun berhubungan dengannya, kemudian ia menyebarkan rahasianya,” (HR. Muslim).
Selain itu, Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menjelaskan bahwa menceritakan rahasia bercinta dilarang di antaranya karena bertentangan dengan budi pekerti. Kegiatan ini merupakan hal yang sia-sia dan tidak berfaedah. Namun jika ada maslahat syar’i, maka diperbolehkan menceritakannya. Misalnya dalam rangka konsultasi secara medis atau dalam rangka meminta fatwa ulama terhadap sebuah permasalahan sebagai seorang shahabiyah yang pernah menceritakan kondisi suaminya kepada Rasulullah.
Rasulullah pernah selepas salat menghadapkan wajah beliau kepada jamaah kemudian bersabda: “Duduklah! Apakah seseorang di antara kalian jika menjima’ istrinya di dalam kamar tertutup lalu setelah itu ia keluar dan menceritakannya kepada orang lain ‘aku telah berbuat begini dengan istriku, aku telah berbuat begitu dengan istriku”.
Semua sahabat diam. Rasulullah pun menghadapkan wajahnya pada jamaah wanita lalu melanjutkan sabdanya: “Adakah salah seorang di antara kalian bercerita begitu?”.
Seorang anak gadis Ka’ab bangkit berdiri dan menoleh ke sana kemari agar Rasulullah dapat melihat dan mendengarnya. Ia pun lantas mengatakan, “Demi Allah, sesungguhnya wanita pun biasa bercerita begitu”.
Selanjutnya, Rasulullah bersabda: “Apakah kalian tahu bagaimana perumpamaan orang yang berbuat demikian?. Sesungguhnya orang yang berbuat demikian seperti setan jantan dan setan betina. Setan itu menjima’ betinanya sambil disaksikan banyak orang di tempat terbuka,” (HR. Abu Dawud dan Ahmad).
Sudah jelas bukan?. Bahwa teladan kita Rasulullah melarang seorang suami atau istri menceritakan rahasia bercintanya kepada orang lain. Oleh karena itu, bijaksanalah dalam bercerita tentang rumah tangga Anda kepada orang lain. Rahasiakanlah hal-hal yang sebaiknya tidak boleh diketahui orang lain agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. (hijabnesia.com/Salimah)