Strategi Investasi Saham Menyambut Penurunan Suku Bunga The Fed

Strategi Investasi Saham Menyambut Penurunan Suku Bunga The Fed
Ilustrasi Kondisi Sektoral Pasar Saham Indonesia 2022 - 8 Juli 2024 (%). Foto: Mikirduit

PortalMadura.Com, Surakarta – Pasar menantikan kepastian penurunan suku bunga The Fed, yang bisa menjadi titik balik untuk pasar saham. Berikut strategi investasi saham yang bisa dilakukan oleh investor ritel.

Kondisi Pasar Saham Indonesia

Sepanjang 2024, pasar saham Indonesia mengalami fluktuasi yang cukup tinggi. Setelah euforia awal tahun dengan saham Big Bank mencatatkan all-time high, IHSG turun 8 persen selama Mei-Juni. Saham-saham non-fundamental seperti PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), dan lainnya mendominasi pergerakan IHSG, sementara saham berbobot besar dengan fundamental baik seperti PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Astra International Tbk. (ASII) cenderung tertekan.

Transaksi harian mayoritas di bawah Rp10 triliun sepanjang 2024, dengan penerapan full call auction di papan notasi khusus membuat pergerakan sektoral sulit dilihat. Banyak saham tidur di Rp50 per saham turun lebih dalam, sehingga sektor yang menguat didukung saham booming seperti Grup Prajogo Pangestu dan lainnya.

Faktor Eksternal dan Kebijakan The Fed

Surya Rianto, Founder Mikirduit, menyatakan tren pasar saham yang sideways sejak 2022 disebabkan transisi kebijakan suku bunga rendah ke tinggi oleh bank sentral, memperlambat pertumbuhan ekonomi dan kinerja bisnis. Kondisi ini membuat investasi obligasi negara menarik karena harganya turun saat suku bunga naik, menawarkan kepastian keuntungan.

Penurunan suku bunga The Fed bisa menjadi katalisator untuk pasar saham. Meskipun awalnya diperkirakan terjadi pada Maret 2024, penurunan tersebut mungkin terjadi sekitar September atau Desember 2024 jika inflasi AS turun ke target 2 persen. Penurunan suku bunga ini dapat menghidupkan kembali pasar saham dan membuat saham dengan fundamental bagus yang sudah terdiskon menarik untuk dibeli.

Strategi Investasi

Investor disarankan untuk mencari saham fundamental bagus yang sudah terdiskon dalam kondisi suku bunga tinggi. Meskipun psikologi pasar sering membuat investor ragu membeli saham yang sedang turun, jika fundamentalnya tetap baik, ini bisa menjadi peluang.

Surya memberi contoh saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang turun ke Rp4.000 per saham dan banyak yang takut membeli. Namun, saat saham mulai naik ke Rp4.500, baru investor mulai membeli, padahal harga Rp4.000 sudah merupakan posisi beli yang bagus.

Pemulihan Pasar Saham

Setelah Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Juni 2024, pasar saham Indonesia mulai pulih dengan IHSG naik 8 persen dalam sebulan hingga 9 Juli 2024. Hal ini dipicu oleh data pertumbuhan ekonomi AS yang melambat dan penurunan inflasi AS pada Mei 2024, membuka peluang penurunan suku bunga The Fed pada September 2024.

Acara Market Outlook H2/2024

Mikirduit akan mengadakan Market Outlook H2/2024 bertajuk “Mencari Peluang Cuan dari Saham Murah Jelang Penurunan Suku Bunga” secara online pada Sabtu, 20 Juli 2024. Investor yang ingin bergabung dapat menjadi member Mikirdividen dan mendapatkan berbagai insight investasi saham.

Tentang Mikirduit

PT Mikir Duit Indonesia (Mikirduit.com) adalah media komunitas yang fokus memberikan edukasi tentang pengelolaan keuangan, didirikan oleh Surya Rianto, CFP, pada Januari 2023. Mikirduit membantu meningkatkan literasi pasar modal di Indonesia melalui program Mikirdividen, yang memberikan ulasan saham, grup diskusi, dan event online bulanan.

Mikirduit juga memiliki Grup Eksklusif Mikirduit untuk edukasi intensif mengenai berbagai aset investasi dan konsultasi keuangan. Selain itu, Mikirduit mengembangkan channel YouTube dan media sosial lainnya untuk edukasi keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses