Opini  

Strategi Kebijakan Hadapi Perkembangan Teknologi

Avatar of PortalMadura.Com
Strategi Kebijakan Hadapi Perkembangan Teknologi
Ist

Oleh: Andhika Wahyudiono*

Dalam suatu pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, disoroti tentang perlunya respons yang tepat dari para pembuat kebijakan menghadapi perubahan dalam geopolitik yang berlangsung dengan cepat. Pernyataan ini menggarisbawahi kebutuhan akan kebijakan yang cermat dalam mengantisipasi dampak dari dinamika global yang terus berubah ini.

Pentingnya kebijakan yang cermat dalam menghadapi perubahan geopolitik yang sedang berlangsung diakui oleh Presiden. Ia mengamati bahwa lanskap global sedang mengalami pergeseran yang signifikan, terutama seiring dengan perubahan dalam geopolitik. Pergeseran ini telah membentuk pola kerja sama internasional yang lebih tersegmentasi dan terfragmentasi.

Fenomena ini telah memunculkan tren untuk membawa rantai pasok manufaktur lebih dekat ke dalam negeri masing-masing atau mengalihkannya ke negara-negara yang dianggap sebagai mitra. Namun, dampak negatif dari fragmentasi global tersebut terlihat dalam hambatan-hambatan terhadap aliran perdagangan dan investasi di tingkat global, yang pada gilirannya mempengaruhi perekonomian global secara keseluruhan.

Presiden secara tegas menyatakan bahwa fragmentasi global ini memiliki efek yang merugikan, khususnya dalam hal krisis pangan, energi, dan keuangan. Terlebih lagi, meningkatnya ketegangan geoekonomi juga telah mendorong munculnya kecenderungan untuk memberlakukan embargo dan hambatan perdagangan terhadap beberapa komoditas yang dianggap vital, termasuk semikonduktor, mineral, dan bahkan pembatasan arus modal.

Dalam kerangka ini, Presiden menekankan bahwa respons terhadap dinamika konstelasi global haruslah berupa strategi kebijakan yang cerdas dan antisipatif, bukan sekadar langkah-langkah biasa. Kebijakan ekonomi dan fiskal harus mampu mengalami transformasi agar dapat mengatasi tantangan yang dihadapi saat ini dan juga di masa depan. Peningkatan ketahanan dalam hal pangan dan energi, serta transformasi dalam sektor manufaktur, menjadi elemen penting dalam menghadapi perubahan ini.

Tidak hanya itu, Presiden juga menyoroti pentingnya membangun industri pertahanan yang kompetitif untuk memenuhi kebutuhan dalam bidang pertahanan dan keamanan nasional. Ini menjadi langkah penting dalam menjamin keamanan Indonesia di tengah ketidakpastian geopolitik yang semakin meningkat.

Selain tantangan geopolitik, perubahan iklim juga diakui sebagai ancaman serius bagi dunia, termasuk Indonesia. Presiden mengakui perlunya transformasi dalam struktur ekonomi untuk membangun sektor yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dalam hal ini, langkah-langkah menuju penggunaan energi hijau perlu diambil secara bertahap, namun tetap memperhatikan aspek keadilan dan keterjangkauan. Potensi nilai ekonomi berbasis sumber daya hayati di Indonesia perlu dimanfaatkan secara efektif dalam pengembangan investasi ekonomi hijau di dalam negeri.

Terlebih lagi, Presiden juga meramalkan bahwa kemajuan dalam bentuk digitalisasi dan kecerdasan buatan akan semakin memiliki peran penting dalam dinamika ekonomi global, termasuk di dalam negeri kita, Indonesia. Karena itu, langkah adopsi teknologi ini harus dijalankan dengan strategi yang matang untuk memaksimalkan dampak positifnya.

Presiden dengan jelas menggarisbawahi perlunya usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta merancang pengembangan infrastruktur fisik dan non-fisik yang berkaitan erat dengan teknologi informasi.

Melihat seluruh konteks, pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai tanggapan terhadap dinamika perubahan dalam geopolitik dan tantangan global menggambarkan betapa pentingnya adanya kebijakan yang cerdas dan proaktif.

Dalam kerangka mempertimbangkan implikasi dari fragmentasi global, perubahan iklim, dan majunya , langkah-langkah untuk melakukan transformasi dalam sektor ekonomi, menjaga ketahanan pangan dan energi, serta mengalokasikan investasi pada sektor teknologi dan inovasi, menjadi hal yang sangat krusial dalam menghadapi masa depan yang semakin kompleks ini.

Kemajuan teknologi dalam bentuk digitalisasi dan kecerdasan buatan, sebagaimana yang ditegaskan oleh Presiden, memang memiliki potensi untuk menjadi pendorong utama dalam perekonomian global. Fenomena ini tidak hanya terjadi di arena internasional, tetapi juga memiliki dampak signifikan di Indonesia. Namun, penting untuk mengingat bahwa adopsi teknologi ini tidak bisa semata-mata dilakukan tanpa perencanaan dan strategi yang tepat. Memahami bagaimana teknologi dapat diintegrasikan ke dalam ekonomi dan masyarakat secara efektif harus menjadi fokus utama.

Saat ini, kita telah menyaksikan bagaimana teknologi digitalisasi dan kecerdasan buatan telah mengubah cara bisnis dilakukan, proses produksi, dan bahkan interaksi sosial. Namun, seiring dengan potensi positifnya, ada juga tantangan yang perlu diatasi.

Misalnya, risiko terkait dengan privasi data, keamanan siber, serta potensi dampak pada tenaga kerja tradisional. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan sektor swasta untuk bekerja sama dalam merancang kebijakan yang memastikan pemanfaatan teknologi ini berjalan sejalan dengan kesejahteraan masyarakat.

Lebih dari itu, dalam upaya mempersiapkan diri menghadapi perubahan dunia yang dinamis, pembenahan kualitas sumber daya manusia dan pengembangan infrastruktur menjadi sangat krusial.

Tidak hanya diperlukan tenaga kerja yang mampu beradaptasi dengan teknologi baru, tetapi juga diperlukan keberlanjutan dalam infrastruktur yang mendukung konektivitas digital. Jika tidak ada investasi dalam bidang-bidang ini, maka potensi yang dihasilkan dari perkembangan teknologi mungkin tidak akan sepenuhnya dimanfaatkan.

Dalam menghadapi tantangan global seperti fragmentasi ekonomi dan perubahan iklim, pernyataan Presiden memberikan pandangan yang menggugah kesadaran akan urgensi dalam mengambil tindakan yang bijaksana.

Transformasi ekonomi menjadi sangat penting agar kita dapat mengurangi kerentanan terhadap fluktuasi ekonomi global. Selain itu, ketahanan pangan dan energi juga harus menjadi fokus utama untuk memastikan kemandirian dan kestabilan di dalam negeri.

Dalam menghadapi masa depan yang semakin kompleks dan tidak pasti, penting bagi kita untuk menerapkan kebijakan yang adaptif, kreatif, dan berani. Pendidikan, inovasi, dan pemberdayaan masyarakat harus menjadi inti dari strategi untuk menghadapi perubahan tersebut.

Keseluruhan, pernyataan Presiden mengingatkan kita bahwa menjaga ketangguhan dan kemampuan beradaptasi dalam menghadapi perubahan adalah suatu keharusan yang tidak dapat diabaikan.(**)

*Penulis : Dosen UNTAG Banyuwangi

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.