SUMENEP (PortalMadura) – Di Sumenep, Madura, Jawa Timur terjadi krisis dokter yang siap melayani kesehatan masyarakat disetiap pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), baik diwilayah daratan maupun kepulauan.
Kepala Dinas Kesehatan Sumenep, Dr Anugrah Rizka Rahadi mengatakan, idealnya, di setiap puskesmas minimal ada dua dokter. Satu dokter bertugas mengurusi pasien dan dokter lainnya mengurus manajemen administrasi.
“Tapi yang terjadi selama ini hanya ada satu dokter, mengurus pasien sekaligus merangkap mengurus manajemen administrasi puskesmas,” kata Rizka kepada PortalMadura, Rabu (18/12/13).
Akibatnya, pelayanan di puskesmas tidak maksimal. Banyak tugas dokter yang harus tertunda karena harus bertindak dua fungsi.
“Jadi yang mana yang harus didahulukan, apakah tugas dokter atau manajemen. Padahal kan dalam waktu yang bersamaan dua tugas itu harus berjalan,” jelasnya.
Hingga saat ini baru ada beberapa puskesmas yang sudah memiliki dua dokter diantaranya puskesmas Bluto, Saronggi, Guluk-guluk, Ganding, Manding, Ambunten, Gapura, Batang-batang dan Kota.
“Sedangkan untuk puskesmas diwilayah kepulauan sama sekali belum tersentuh, setiap puskesmas hanya satu dokter,” pungkasnya.(arif/htn).