Sumenep Siap Kembangkan Jagung Hibrida Seluas 50 Hektare

Avatar of PortalMadura.Com
Sumenep Siap Kembangkan Jagung Hibrida Seluas 50 Hektare
Bambang Heriyanto

PortalMadura.Com, – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mempersiapkan lahan seluas 50 hektare atau 42,74 persen dari total potensi luas lahan jagung yang mencapai 117 ribu hektare untuk tanaman jagung unggul yakni produk Bada Litbang Pertanian, yaitu Bima 9.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Sumenep, Bambang Heriyanto mengatakan, program tersebut sengaja akan diluncurkan karena Sumenep telah mampu berkontribusi sebanyak 30 persen untuk jagung Jawa Timur.

“Kita sudah berbuat dan hasilnya memang bagus untuk pengembangan jagung hibrida,” kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Sumenep, Bambang Heriyanto, Kamis (19/10/2017).

Kelabihan jagung hibrida, diantaranya umur panennya 95 hari, 98 persen kelobot tertutup baik, toleran penyakit bulai dan memiliki potensi provitas 11,2 – 13,4 t/ha. Hal ini sudah dibuktikan melalui kegiatan Gelar Inovasi Pertanian (GLIP), hibrida Bima 9 ditanam oleh 8 poktan seluas 55 hektar, di 4 desa Kecamatan Guluk-Guluk.

“Hasilnya, memberikan keuntungan besar dan tidak jauh menyimpang dari spesifikasi varietas itu sendiri. Ini luar biasa dan spektakuler untuk Sumenep dalam menyongsong Hari Jadi tahun 2017 ini,” ujarnya.

Pada program kemitraan pengembangan jagung hibrida seluas 50 hektare, pihaknya menggandeng beberapa pihak, baik per bank-kan, produsen benih dan pupuk, serta pembeli.

“Jadi, program ini tidak lagi berfikir untuk kebutuhan sehari-hari saja. Tetapi, petani diajak untuk berbisnis. Artinya, petani diajak untuk menjadi pengusaha,” katanya.

Diakui, program tersebut tidak hanya petani yang ada di daratan. Petani kepulauan juga berminat dan siap ikut serta mensukseskan program tersebut. “Di kepulauan saja, ada sekitar 8 hektare yang siap dikembangkan untuk tamanan jagung hibrida ini,” jelasnya.

Inovasi lain yang dilakukan Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sumenep, berupa kartu tani. Melalui kartu tersebut, para petani terlindungi, salah satunya kebutuhan pupuk bersubsidi.

“Kartu tani ini banyak manfaatnya, kedepan dapat dimanfaatkan untuk menebus bahan bakar minyak (BBM),” pungkasnya.(Hartono)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.