Tafsir Investasi: Mengenal Jenis-jenis Saham untuk Meraih Kesuksesan Finansial

Avatar of PortalMadura.com
Tafsir Investasi: Mengenal Jenis-jenis Saham untuk Meraih Kesuksesan Finansial
Tafsir Investasi: Mengenal Jenis-jenis Saham untuk Meraih Kesuksesan Finansial

PortalMadura.com- adalah instrumen yang mencerminkan sejauh mana seseorang atau entitas memiliki bagian dalam suatu perusahaan. Saat Anda membeli saham, Anda sebenarnya memperoleh sebagian kepemilikan dalam perusahaan tersebut.

Kepemilikan saham memberikan Anda hak atas aset perusahaan. Dalam konteks investasi, memiliki saham bisa memberikan Anda potensi mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah saham yang Anda miliki.

Di Indonesia, terdapat berbagai jenis saham yang dikelompokkan berdasarkan berbagai faktor seperti hak klaim atas aset, kinerja saham, dan metode transaksinya. Memahami variasi saham ini dapat membantu Anda dalam memilih jenis saham yang paling sesuai dengan tujuan dan profil risiko Anda.

Berikut ini beberapa kategori saham yang umum di Indonesia yang kami kutip dari cantara.id:

Jenis-jenis Saham

Berikut ini kami ulas perbedaan dalam perdagangan saham, pasalnya ada banyak sekali jenis saham dan segmen saham berdasarkan perusahaan yang menjual efeknya.

Jenis Saham Berdasarkan Kinerja Perdagangan Saham

Ada beberapa bentuk saham yang dikelompokkan berdasarkan kinerjanya di pasar saham. Kenali jenis-jenis saham ini untuk membantu Anda menemukan pilihan saham yang sesuai dengan profil risiko Anda:

(Blue Chip Stock)

Saham blue chip adalah jenis saham yang cocok bagi investor pemula dengan profil risiko rendah. Saham-saham blue chip memiliki sejarah pertumbuhan yang solid, reputasi yang baik, dan cenderung memberikan dividen yang stabil.

Saham blue chip biasanya dimiliki oleh perusahaan dengan kapitalisasi pasar di atas Rp10 triliun, yang berarti jumlah total saham yang beredar sangat besar. Contoh saham-saham blue chip yang terkenal termasuk Adaro Energy, Alfamart, Astra International, BCA, dan Aneka Tambang.

Growth Stock

Growth stock diterbitkan oleh perusahaan yang memiliki pertumbuhan lebih cepat daripada industri sektornya secara umum. Contoh saham growth stock adalah Sido Muncul, yang melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada tahun 2013. Di Amerika, contoh saham growth stock termasuk Amazon dan Facebook, yang berfokus pada layanan teknologi yang terus berkembang.

(Speculative Stock)

Saham spekulatif menjadi favorit para trader yang memiliki profil risiko tinggi. Saham spekulatif memiliki potensi keuntungan tinggi, tetapi juga membawa risiko tinggi karena belum ada konsistensi dalam memberikan keuntungan di masa depan.

Saham Siklikal (Cyclical Stocks)

Saham siklikal adalah saham yang harganya dipengaruhi oleh kebijakan dan situasi makroekonomi. Biasanya, saham-saham siklikal mengalami penurunan nilai saat kondisi perekonomian tidak stabil, tetapi mengalami kenaikan saat kebijakan ekonomi mendukung sektor-sektor siklikal.

Contoh saham siklikal termasuk saham-saham dari sektor bisnis yang memproduksi barang-barang yang bukan kebutuhan pokok sehari-hari, seperti saham di industri otomotif, properti, perhotelan, dan maskapai penerbangan. Selama masa pandemi, banyak saham-saham ini mengalami penurunan karena masyarakat mengurangi pengeluaran untuk barang-barang tambahan.

(Counter Cyclical Stocks)

Saham non-siklikal, juga dikenal sebagai saham defensive stock, memiliki karakteristik berlawanan dengan saham siklikal. Saham-saham ini tidak terlalu dipengaruhi oleh kondisi makroekonomi dan cenderung naik ketika ekonomi mengalami resesi.

Contoh saham-saham non-siklikal termasuk saham perusahaan yang memproduksi barang-barang kebutuhan pokok harian, seperti Unilever, Mayora, Indofood, serta saham dari sektor pertambangan dan kelapa sawit. Saham-saham ini biasanya dianggap sebagai tempat yang aman bagi investor selama masa resesi ekonomi.

Penting untuk melakukan riset dan memahami karakteristik masing-masing jenis saham sebelum melakukan investasi. Selalu pertimbangkan profil risiko Anda dan tujuan investasi Anda sebelum memutuskan untuk membeli saham tertentu.

Jenis Saham Berdasarkan Hak Klaim Aset Perusahaan

Ada dua jenis kepemilikan saham yang berdasarkan hak klaim terhadap aset perusahaan saat likuidasi dan pembagian dividen.

Saham Biasa (Common Stock)

Saham biasa adalah bentuk surat berharga yang menandakan kepemilikan dalam perusahaan. Pemegang saham biasa memiliki hak untuk menerima dividen dari laba perusahaan, serta memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Hak suara pemegang saham biasa memungkinkan mereka untuk berpartisipasi dalam pemilihan direksi perusahaan dan ikut serta dalam pengambilan keputusan perusahaan, seperti perubahan saham (stock split). Namun, dalam skenario likuidasi perusahaan (misalnya, jika perusahaan bangkrut), pemegang saham biasa berisiko menanggung kerugian sesuai dengan jumlah saham yang mereka miliki.

(Preferred Stock)

Saham preferen adalah jenis saham istimewa yang memberikan prioritas kepada pemegangnya terkait dengan klaim atas aset dan pendapatan perusahaan.

Berbeda dengan pemegang saham biasa, pemegang saham preferen memiliki hak untuk menerima dividen dengan jumlah tetap, bahkan jika perusahaan tidak mencapai laba.

Namun, ketika perusahaan tumbuh dan menghasilkan laba yang besar, pemegang saham preferen tetap hanya berhak atas dividen dengan jumlah tetap.

Mereka tidak berpartisipasi dalam persentase keuntungan perusahaan seperti yang dilakukan oleh pemegang saham biasa.

Perbedaan utama antara saham biasa dan saham preferen dalam klaim terhadap aset perusahaan adalah bahwa pemegang saham preferen mendapatkan prioritas dalam klaim aset saat perusahaan dilikuidasi.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.