PortalMadura.Com, Sumenep – Puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Front Aksi Mahasiswa Sumenep (FAMS) melakukan aksi blokir jalan di depan kantor Bupati, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Pasalnya, niat bertemu Bupati gagal karena orang nomor satu di Sumenep ini tidak kunjung menemuinya.
“Kami ke sini (kantor Pemkab, red) mau bertemu pak Bupati untuk menyampaikan aspirasi, tapi kemana pak Bupati, setiap kami ke sini tidak pernah menemui kami,” kata korlap aksi FAMS, Dimas, Kamis (4/4/2019).
Blokir jalan dengan membakar poster dan sejumlah baju yang dipakai para demonstran di tengah jalan itu akibat tidak kooperatifnya Bupati terhadap aksi mahasiswa. Padahal, para aktivis ingin menyampaikan aspirasinya soal lambatnya pembangunan di Bumi Sumekar ini.
“Selama hampir dua periode Bupati Sumenep memimpin, pembangun infrastruktur, baik di wilayah daratan maupun kepulauan sangat lambat. Akibatnya, perekonomian masyarakat juga berjalan lambat,” jelasnya.
Ia menyampaikan, nata kota, bangun desa itu hanya sebatas selogan dan tidak ada dampak positif yang jelas bagi pembangunan daerah. Akibatnya, di wilayah perkotaan selalu terjadi banjir saat hujan deras dan jalan-jalan di pelosok desa pun rusak.
“Ke mana anggaran yang sangat besar itu. Pembangunan infrastruktur tidak berbanding lurus dengan besarnya anggaran,” tegasnya.
Baca Juga : Sedikitnya 155 Desa Kategori Tertinggal di Bangkalan
Mereka mengancam akan datang kembali dengan massa yang lebih banyak lagi guna menyampaikan aspirasinya langsung ke Bupati. Akhirnya, secara tertib puluhan mahasiswa itu membubarkan diri.