PortalMadura.Com – Mendisiplinkan anak sejak dini memang penting diterapkan oleh setiap orang tua. Praktiknya pun tidak mudah, sehingga membutuhkan serangkaian proses yang cukup melelahkan dan kesabaran.
Apalagi, mendisiplinkan si kecil tidak harus dengan marah-marah, bahkan dengan pukulan atau kekerasan fisik. Perlu Anda ketahui, disiplin yang dimaksud adalah membuat aturan untuk mencegah akan berperilaku agresif, melakukan hal yang berbahaya, dan mencegahnya melakukan hal yang tidak sopan. Ada beberapa cara yang bisa Anda coba untuk mendisiplinkan anak. Apa saja?.
Berikut lima cara mendisiplinkan anak sejak dini:
Berusaha Konsisten
Penting bagi orangtua untuk konsisten dalam menerapkan aturan. LCSW direktur Zero to Three, Claire Lerner, menyebutkan bahwa pada usia 2 dan 3 tahun, anak-anak sedang berusaha keras memahami bagaimana dampak perilakunya terhadap orang-orang di sekitarnya.
Kalau reaksi Anda terhadap sebuah situasi tidak konsisten, maka anak akan bingung. Misalnya ketika di rumah sudah dibiasakan bangun pagi, maka ketika berada di rumah nenek juga perlu dibiasakan bangun pagi. Sehingga, anak bisa paham soal nilai-nilai kedisiplinan yang perlu terus dibawanya di mana pun si kecil berada.
Jangan Emosional
Susah memang untuk berusaha selalu tetap tenang ketika anak mulai bertingkah. Tapi marah-marah pun tidak akan menyelesaikan masalah.
Profesor pediatri di University of North Carolina Medical School, Chapel Hill, William Coleman, MD, menjelaskan bahwa bila anak merasakan mood negatif orang tuanya, si kecil akan ikut tertular mengalami mood negatif tersebut dan tidak bisa mendengar kata-kata yang diucapkan orang tuanya. Sehingga, percuma saja menyampaikan sesuatu dengan emosional karena tidak akan diterima oleh si anak.
Ketika memberi arahan anak untuk disiplin melakukan sesuatu, ambil napas dulu. Tenangkan diri lalu ajak bicara anak dengan menatap matanya. Kemudian, sampaikan perintah atau intruksi dengan kata yang jelas dan tegas padanya.
Gunakan Kata yang Singkat, Padat, dan Jelas
Misalnya, “Tidak boleh memukul. Dipukul itu sakit”. “Jangan lari sembarangan di jalan, berbahaya!” Atau “Sikat gigi sebelum tidur biar tidak sakit”.
Saat memberi perintah atau berusaha membuat anak patuh dengan kata-kata Anda, gunakan kata yang singkat, padat, dan jelas. Menggunakan kalimat terlalu panjang apalagi kalau disertai dengan omelan akan percuma saja.
Beri Jeda atau Waktu Istirahat
Misalnya, anak tidak mau segera merapikan mainannya karena sudah waktunya tidur. Anda bisa memberi hitungan sampai sepuluh agar anak mau membersihkan mainan. Tapi kalau si kecil tidak kunjung mendengarkan Anda, bawa dia ke tempat yang tenang, dudukkan, dan atur waktu sekitar 5 menit untuk anak bisa berdiam diri merenungkan kesalahannya.
Setelah itu, Anda bisa menghampirinya, memeluknya, dan minta anak untuk tidak mengulangi kesalahannya lagi. Baru kemudian ajak si kecil untuk merapikan mainan sebelum tidur.
Baca Juga: 5 Kesalahan Orang Tua Saat Disiplinkan Anak yang Jarang Diketahui
Beri Contoh Mengaplikasikan Sikap Disiplin dalam Keseharian
Kalau ingin anak bisa disiplin, Anda sebagai orang tuanya juga perlu mencontohkan langsung sikap disiplin. Anak adalah peniru yang ulung. Akan sulit untuk membuat anak disiplin bila Anda sendiri tidak pernah mencontohkan langsung.
Sebelum marah-marah pada anak yang tidak disiplin, Anda perlu melakukan refleksi diri dan memperbaiki diri bila ternyata diri Anda sendiri belum disiplin.
Mendisiplinkan anak balita memang banyak tantangannya. Tapi, bukan berarti mustahil untuk dilakukan. Semoga cara-cara di atas bisa bermanfaat dan diterapkan langsung untuk membantu membangun mental disiplin pada anak.