PortalMadura.Com, Sumenep – Kuota pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur tahun 2016 tidak sesuai usulan. Untuk pupuk jenis urea, Pemerintah setempat mengusulkan sebanyak 43 ribu ton, hanya disetujui sebanyak 26 ribu ton urea.
“Kuota pupuk bersubsidi jenis urea untuk tahun 2016 sebanyak 24 ribu ton. Usulan kami sebanyak 43 ribu ton, sesuai kebutuhan petani,” ungkap Kabid Sumber Daya Dan Penyuluhan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Disperta) Sumenep, Qurratul Aini, Selasa (19/01/2016).
Menurutnya, pupuk bersubsidi jenis lain ada yang mengalami kenaikan dan juga ada yang turun. Untuk pupuk jenis SP 36 sebanyak 6.565 ton, ZA sebanyak 7.433 ton, Ponska sebanyak 6.740 ton dan pupuk organik sebanyak 3.393 ton.
“Untuk jenis urea, jumlahnya lebih meningkat tahun ini dibanding tahun lalu yang mencapai 24 ribu ton. Kalau pupuk diluar urea memang ada yang naik dan ada yang turun,” bebernya.
Untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan pupuk, pihaknya mengklaim sudah sering melakukan sosialisasi kepada petani untuk penggunaan pupuk organik.
“Selain petani agar menggunakan pupuk organik, pengawasan juga dilakukan oleh pihak terkait seperti kepolisian dan TNI sehingga adanya permainan bisa terminimalisir,” tegasnya.
Ia memastikan, meski kuota pupuk bersubsidi tidak mencapai usulan sebagaimana dibutuhkan petani, pihaknya optimis bisa mencukupi, sebab selain urea, masih banyak jenis pupuk lain yang bisa dimanfaatkan termasuk pupuk organik.
“Kami yakin petani tidak akan kekurangan pupuk. Kalau urea tidak ada kan masih ada pupuk jenis lain, apalagi sekarang penggunaan pupuk organik sedang digalakkan,” tukasnya. (arifin/choir)