PortalMadura.Com, Sumenep – Dua pelabuhan yang ada di Desa Lombang dan Desa Bunbaru, Kepulauan Gili Raja, Kecamatan Gili Genting, Sumenep, Madura, Jawa Timur saat ini kondisinya sangat memprihatinkan.
Pelabuhan yang ada di ujung timur dan poros tengah tersebut, kondisinya sudah benar-benar parah, dan membahayakan bila ditambati perahu, apalagi saat terjadi angin kencang.
Padahal dua pelabuhan itu, menjadi akses utama bagi warga setempat untuk berinteraksi dengan masyarakat luar. Sehingga bila pelabuhan itu tidak segera diperbaiki, maka akan ambruk dan akan memutus komunikasi masyarakat setempat dengan masyarakat luar.Tidak hanya itu, ekonomi masyarakat setempat akan lumpuh.
Padahal Tahun ini, pemerintah Sumenep menganggarkan dana sebesar Rp1,3 miliar untuk perbaikan tambatan perahu maupun pelabuhan di semua kepulauan, sayangnya dua pelabuhan Gili Raja tidak kebagian dana.
” Untuk tahun ini memang tidak ada anggaran untuk perbaikan pelabuhan di pulau Gili Raja, mungkin tahun depan bisa dianggarkan,” kata Agustiono Sulasno, Kepala Bidang sarana dan prasarana (Saropras) Dishub Sumenep, Jumat (3/4/2015).
Dua pelabuhan di pulau Gili Raja tidak mendapat anggaran pada tahun ini, karena dua tahun sebelumnya pelabuhan tersebut sudah pernah diperbaiki dengan anggaran sebesar Rp 200 juta.
Namun anggaran tersebut tidak maksimal, karena kerusakannya terlalu parah, tapi pihak Dishub tidak berputus asa, saat ini pihaknya sudah mengusulkan perbaikan dua pelabuhan di Pulau Gili Raja ke Pempov Jatim maupun pemerintah Pusat.
Sementara Syaiful (30), Tokoh pemuda setempat berharap dua pelabuhan di daerahnya segera mendapat perhatian dari pemerintah. Karena bila tidak, dua pelabuhan itu akan ambruk, dan masyarakat setempat tidak bisa berinteraksi lagi dengan masyarakat luar.
” Ini semua demi kenyamanan warga disini untuk beraktifitas, karena pelabuhan itu merupakan jalur utama bagi warga disini, apalagi untuk membeli kebutuhan sehari-hari ke daratan, mereka menggunakan pelabuhan ini,” pungkasnya.
Sementara kondisi kerusakan terparah, berada di pelabuhan poros tengah, yang bagiang ujungnya sudah hancur. Sehingga bila perahu atau kapal yang akan bersandar tidak hati-hati, perahu tersebut akan hancur terbentur batu karang yang berserakan diujung pelabuhan. (udin/choir)