Taman Blambangan di Banyuwangi, Sumenep Ada Taman Bunga (Bagian 3)

Avatar of PortalMadura.Com
Masjid Agung Sumenep
dok. Masjid Agung Sumenep

PortalMadura.Com, – Taman Adipura atau yang juga disebut Taman Bunga (TB) hanya ada di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Taman ini menjadi taman wisata kota bagi warga setempat. Bahkan, jajanan kuliner malam dan mainan anak membuat betah para pengunjung.

Taman Bunga yang berhadapan dengan Masjid Agung dan dikelilingi dengan lampu warna-warni serta fasilitas odong-odong pada malam hari, menambah keunikan tersendiri. Pada Minggu pagi dibuka “Pasar Minggu” kearah timur dari taman bunga tersebut.

Di Kabupaten juga terdapat Taman Blambangan. Sebuah lapangan besar (alun-alun) yang terletak di Kota Banyuwangi. Sebelumnya, area ini dinamakan Lapangan Tegaloji, karenadikelilingi  bangunan yang diperuntukkan untuk warga kolonial Belanda.

Taman Blambangan berbentuk lapangan luas berumput yang di tepinya terdapat arena untuk lari kecil. Sedangkan di bagian barat lapangan terdapat Gelanggang Seni dan Budaya (Gesibu Blambangan) yang ditandai dengan sebuah bangunan seperti candi.

Area tersebut dilengkapi dengan lapangan bola basket, arena skateboard dan area kuliner. Taman Blambangan digunakan untuk keperluan upacara atau acara yang membutuhkan massa besar.

Ist. Taman Blambangan Banyuwangi
Ist. Taman Blambangan Banyuwangi
Taman Adipura Sumenep
Ist. Taman Adipura Sumenep

Di Banyuwangi ada Makam Datuk Ibrohim yang terkenal. Banyak pengunjung dari berbagai kota berdatangan. Lokasi makam ini terletak di tepi jalan raya, tepatnya Jalan Basuki Rahmad dalam kota Banyuwangi. Para pengunjung bisaanya berdo'a dengan membaca yasin dan tahlil. Pengunjung yang datang berasal dari Malaysia, Madura, Lamongan, Tuban, dan daerah lainnya. Para peziarah yang datang biasanya ramai pada malam Jum'at legi (Jumat manis).

Lokasi di Sumenep juga cukup banyak, salah satunya Pemakaman Raja-Raja Sumenep yang terletak di Asta Tinggi Kebonagung Sumenep. Para pengunjung datang dari berbagai daerah baik dalam negeri maupun luar negeri. Selain banyak nilai sejarah yang dimiliki, pada umumnya mereka datang berdoa dan membaca ayat-ayat Alqur'an. Pengunjung tidak dibatasi waktu, setiap hari selalu ada yang berkunjung, lebih-lebih pada hari libur dan bulan bersejarah menurut Islam.

Ist. Makam Datuk Ibrohim Banyuwangi
Ist. Makam Datuk Ibrohim Banyuwangi
Ist. Asta Tinggi Sumenep
Ist. Asta Tinggi Sumenep

Kabupaten Banyuwangi mempunyai bandara komersil yakni . Pada tahun 2003, Menteri Perhubungan mengeluarkan KM 49 Tahun 2003 tentang Penetapan Bandar Udara di Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur.

Sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2008, Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi dengan dana dari APBN melakukan pembangunan fisik secara periodik untuk dapat merealisasikan harapan masyarakat Banyuwangi akan adanya transportasi udara.

Pada tanggal 30 Desember 2010 dilakukan launching penerbangan komersil Sky Aviation yang dibuka langsung oleh Wakil Menteri Perhubungan, Gubernur Jawa Timur serta Bupati Banyuwangi.

Dilanjutkan pada tanggal 26 Agustus 2011 diadakan launching penerbangan komersial Merpati Nusantara Airlines dengan armada MA-60 nya menerbangi rute Surabaya-Banyuwangi-Surabaya.

Di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur juga mempunyai bandara, dengan nama . Bandara ini resmi dioperasikan dan dipergunakan oleh Merpati Nusantara Airlines untuk Flying School (Sekolah Penerbangan) pada tahun 2010.

Bandara Trunojoyo sendiri dibangun pada era pemerintahan Bupati Soemaroem yang memerintah di Sumenep pada tahun 1970-an. Seiring berjalannya waktu, Bandara ini mengalami pasang surut dalam pengembangannya.

Bandara Trunojoyo ini mengalami era keemasan pada awal-awal pembangunannya diawali dengan penerbangan secara langsung jemaah haji Sumenep ke Surabaya tanpa melalui perjalanan darat yang menempuh waktu kurang lebih empat jam.

Pada tahun 2011, untuk menjadikan bandara ini lebih nyaman dan bisa didarati oleh pesawat berukuran lebih besar, pemerintah daerah setempat membebaskan lahan untuk perpanjangan runway bandara yang sebelumnya 905 m menjadi 1.600 meter.

Pada tahun 2012, sudah tercatat ada dua Sekolah penerbangan yang memanfaatkan bandara ini, yaitu Sekolah Penerbangan Merpati Nusantara Airlines dan Sekolah Penerbangan PT Wing Umar Sadewa.

Bupati Sumenep A Busyro Karim sempat berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi (6/2/2014). Waktu itu, menyampaikan jika panjang landasan sudah mencapai 1.160 meter. Dan dalam proses komersil dengan pesawat milik PT. Trigana Air. Rute awal dari Sumenep-Surabaya.

Sayangnya, hingga Minggu (14/9/2014) belum ada pesawat komersil yang mendarat di Bandara Trunojoyo meski telah diresmikan sebagai bandara komersil oleh Bupati Sumenep, A Busyro Karim,  Senin (14/7/2014).

Ist. Bandara Blimbingsari Banyuwangi
Ist. Bandara Blimbingsari Banyuwangi
Bandara Trunojoyo Sumenep
Bandara Trunojoyo Sumenep

(Dihimpun dari berbagai sumber/htn)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.