Tanda-Tanda Kanker Payudara yang Perlu Kamu Ketahui

Avatar of PortalMadura.com
Tanda-Tanda Kanker Payudara yang Perlu Kamu Ketahui
Tanda-Tanda Kanker Payudara yang Perlu Kamu Ketahui

PortalMadura.com- adalah salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi pada wanita. Meskipun lebih umum terjadi pada wanita, juga dapat terjadi pada pria. Kanker payudara dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi risikonya meningkat seiring bertambahnya usia.

Penting untuk mengenali ciri-ciri kanker payudara agar dapat mengambil tindakan sejak dini. Artikel ini akan membahas ciri-ciri kanker payudara, faktor risiko, cara mencegah, diagnosis, dan kanker payudara.

Apa itu Kanker Payudara?

Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang tidak normal pada jaringan payudara. Sel-sel kanker dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya melalui pembuluh darah dan getah bening. Kanker payudara dapat terjadi pada satu atau kedua payudara dan dapat memengaruhi jaringan sekitarnya seperti duktus, kelenjar getah bening, dan jaringan lemak.

Ciri-ciri Kanker Payudara

Ciri Kanker Payudara

1. Perubahan pada bentuk dan ukuran payudara

Ciri pertama dari kanker payudara adalah perubahan bentuk dan ukuran payudara. Payudara yang terkena kanker dapat terlihat tidak simetris atau tidak seimbang dengan payudara yang lain. Payudara yang terkena kanker dapat membesar atau mengkerut.

Perubahan pada bentuk dan ukuran payudara juga dapat menjadi tanda adanya kanker payudara. Beberapa perubahan yang perlu diwaspadai antara lain:

  1. Perubahan ukuran payudara yang tidak seimbang, seperti salah satu payudara membesar atau mengecil.
  2. Perubahan bentuk payudara, seperti adanya tonjolan atau lekukan yang tidak biasa.
  3. Perubahan pada kulit payudara, seperti terlihat lebih kemerahan, bersisik, atau tampak seperti kulit jeruk.
  4. Retraksi puting payudara, yaitu kondisi di mana puting payudara tertarik ke dalam.
  5. Keluarnya cairan dari puting payudara yang tidak biasa, seperti cairan berwarna merah atau kuning, berbau tidak sedap, atau berdarah.

Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa perubahan pada payudara seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Perubahan pada bentuk dan ukuran payudara bisa saja merupakan tanda dari kondisi lain selain kanker payudara, namun tetap perlu dipastikan untuk menjaga kesehatan payudara Anda.

2. Perubahan pada warna kulit payudara

Perubahan warna kulit payudara adalah ciri yang perlu diperhatikan. Kulit payudara yang terkena kanker dapat terlihat lebih kemerahan atau berwarna keunguan dibandingkan kulit payudara yang sehat.

Perubahan pada warna kulit payudara juga bisa menjadi tanda adanya kanker payudara. Beberapa perubahan warna kulit payudara yang perlu diwaspadai antara lain:

  1. Kulit payudara terlihat lebih gelap atau lebih pucat dari biasanya.
  2. Kulit payudara terlihat lebih kemerahan atau berwarna kebiruan.
  3. Kulit payudara terlihat seperti bercak atau belang-belang.

Perubahan pada warna kulit payudara bisa saja disebabkan oleh kondisi lain selain kanker payudara, seperti infeksi atau peradangan. Namun, jika perubahan warna kulit payudara disertai dengan perubahan pada bentuk, ukuran, atau tekstur payudara, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut

3. Adanya benjolan atau tonjolan pada payudara

Benjolan atau tonjolan pada payudara adalah ciri yang paling umum dari kanker payudara. Benjolan tersebut dapat terasa keras, bulat, atau benjolan tersebut dapat terasa keras, bulat, atau tidak beraturan. Benjolan pada payudara yang terkena kanker payudara biasanya tidak sakit saat disentuh.

Adanya benjolan atau tonjolan pada payudara juga bisa menjadi tanda adanya kanker payudara. Benjolan tersebut bisa terasa keras atau padat, dan biasanya tidak sakit ketika ditekan. Beberapa tanda lain yang dapat menunjukkan adanya benjolan pada payudara meliputi:

  1. Benjolan atau tonjolan yang tidak terlihat pada permukaan kulit.
  2. Benjolan atau tonjolan yang terasa berbeda dari jaringan payudara normal.
  3. Benjolan atau tonjolan yang tidak bergerak saat ditekan atau digerakkan.

Jika Anda merasakan adanya benjolan atau tonjolan pada payudara, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan fisik, pemeriksaan mammografi, atau pemeriksaan dengan menggunakan alat ultrasound. Penting untuk mengidentifikasi benjolan pada payudara sejak dini, karena semakin cepat diketahui semakin besar peluang untuk sembuh secara menyeluruh.

4. Perubahan pada puting payudara

Perubahan pada puting payudara juga bisa menjadi tanda kanker payudara. Puting payudara yang terkena kanker dapat berubah bentuk, seperti masuk ke dalam, melengkung keluar, atau mengeluarkan cairan.

Perubahan pada puting payudara juga dapat menjadi tanda adanya kanker payudara. Beberapa perubahan pada puting payudara yang perlu diwaspadai antara lain:

  1. Pusing puting payudara.
  2. Puting payudara yang mengeluarkan cairan yang tidak normal, seperti darah atau nanah.
  3. Perubahan pada bentuk atau ukuran puting payudara.
  4. Terjadinya peradangan pada puting payudara.

Perubahan pada puting payudara bisa saja disebabkan oleh kondisi lain selain kanker payudara, seperti infeksi atau peradangan. Namun, jika perubahan pada puting payudara disertai dengan gejala lain, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

5. Keluarnya cairan dari puting payudara

Keluarnya cairan dari puting payudara yang tidak normal dapat menjadi tanda kanker payudara. Cairan yang keluar dapat berwarna kecokelatan, merah, atau kuning.

Keluarnya cairan dari puting payudara juga dapat menjadi tanda adanya kanker payudara, terutama jika cairan yang keluar adalah darah atau nanah. Namun, keluarnya cairan dari puting payudara juga bisa disebabkan oleh kondisi lain, seperti infeksi atau peradangan.

Jika Anda mengalami keluarnya cairan dari puting payudara, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik pada payudara dan puting, serta melakukan tes darah atau tes gambaran rontgen untuk memastikan penyebab keluarnya cairan.

Untuk mencegah keluarnya cairan dari puting payudara, kita dapat melakukan beberapa langkah pencegahan, seperti menjaga kebersihan payudara dengan membersihkannya secara teratur, serta menggunakan bra yang pas dan nyaman. Selain itu, juga penting untuk menjaga kesehatan payudara dengan melakukan pemeriksaan payudara secara teratur dan berkonsultasi dengan dokter mengenai langkah-langkah pencegahan kanker payudara.

6. Nyeri pada payudara

Nyeri pada payudara yang terus-menerus atau tidak biasa juga dapat menjadi tanda kanker payudara. Nyeri ini mungkin terasa seperti pegal atau ketegangan pada payudara.

Nyeri pada payudara juga dapat menjadi tanda adanya kanker payudara, meskipun nyeri pada payudara biasanya lebih sering disebabkan oleh kondisi lain, seperti siklus menstruasi atau infeksi pada payudara.

Namun, jika nyeri pada payudara terus berlanjut atau terjadi secara tidak biasa, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik pada payudara dan puting, serta melakukan tes darah atau tes gambaran rontgen untuk memastikan penyebab nyeri.

Untuk mencegah nyeri pada payudara, kita dapat melakukan beberapa langkah pencegahan, seperti menjaga pola makan yang sehat, menghindari konsumsi alkohol dan merokok, serta melakukan olahraga secara teratur. Selain itu, juga penting untuk menjaga kesehatan payudara dengan melakukan pemeriksaan payudara secara teratur dan berkonsultasi dengan dokter mengenai langkah-langkah pencegahan kanker payudara.

Faktor Risiko Kanker Payudara:

1. Usia

Usia juga dapat menjadi faktor risiko terjadinya kanker payudara, semakin tua usia seseorang maka semakin besar risiko untuk terkena kanker payudara. Hal ini dikarenakan semakin bertambah usia, semakin banyak sel-sel pada payudara yang mengalami kerusakan dan mutasi genetik yang dapat menyebabkan terjadinya kanker.

Namun, bukan berarti hanya orang yang lebih tua saja yang berisiko terkena kanker payudara. Kanker payudara juga dapat terjadi pada orang yang lebih muda, terutama jika memiliki riwayat keluarga yang menderita kanker payudara atau memiliki faktor risiko lain seperti konsumsi alkohol, obesitas, atau paparan radiasi.

Untuk mencegah terjadinya kanker payudara, kita dapat melakukan beberapa langkah pencegahan seperti menjaga pola makan yang sehat, menghindari konsumsi alkohol dan merokok, serta melakukan olahraga secara teratur. Selain itu, juga penting untuk melakukan pemeriksaan payudara secara teratur dan berkonsultasi dengan dokter mengenai langkah-langkah pencegahan kanker payudara.

2. Riwayat Keluarga

Jika ada anggota keluarga seperti ibu atau saudara perempuan yang pernah menderita kanker payudara, maka risiko untuk terkena kanker payudara akan lebih tinggi.

Riwayat keluarga yang memiliki faktor genetik tertentu seperti BRCA1 dan BRCA2 juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara. Orang yang memiliki mutasi pada gen-gen tersebut memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita kanker payudara.

3. Hormon

Hormon juga dapat menjadi faktor risiko terjadinya kanker payudara. Wanita yang memiliki kadar hormon estrogen yang tinggi dalam tubuhnya memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker payudara. Hal ini dikarenakan estrogen dapat merangsang pertumbuhan sel-sel pada payudara, termasuk sel-sel kanker.

Kadar hormon estrogen pada tubuh seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pola makan, obesitas, dan penggunaan obat-obatan tertentu seperti terapi penggantian hormon (HRT). Wanita yang mengonsumsi pil kontrasepsi atau melakukan terapi penggantian hormon (HRT) setelah menopause juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker payudara.

Untuk mencegah terjadinya kanker payudara yang disebabkan oleh faktor hormon, kita dapat melakukan beberapa langkah pencegahan seperti menjaga pola makan yang sehat, menghindari konsumsi alkohol dan merokok, serta melakukan olahraga secara teratur. Selain itu, kita juga dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai penggunaan pil kontrasepsi atau terapi penggantian hormon (HRT) serta melakukan pemeriksaan payudara secara teratur.

4. Gaya Hidup

Gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, mengonsumsi alkohol secara berlebihan, dan kurang berolahraga juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara. Merokok dan mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat merusak sel-sel pada tubuh, termasuk sel-sel pada payudara.

Selain itu, kurangnya aktivitas fisik juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara. Aktivitas fisik dapat membantu menjaga berat badan yang sehat serta mengurangi kadar hormon estrogen dalam tubuh, sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya kanker payudara.

Untuk mencegah terjadinya kanker payudara yang disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, kita dapat melakukan beberapa langkah pencegahan seperti menghindari merokok dan mengonsumsi alkohol secara berlebihan, melakukan olahraga secara teratur, serta menjaga pola makan yang sehat dan seimbang. Selain itu, kita juga dapat melakukan pemeriksaan payudara secara teratur dan berkonsultasi dengan dokter mengenai langkah-langkah pencegahan kanker payudara yang sesuai dengan kondisi tubuh kita.

Cara Mencegah Kanker Payudara:

Meskipun tidak ada jaminan bahwa kita dapat mencegah terjadinya kanker payudara, namun kita dapat mengambil beberapa langkah pencegahan yang dapat mengurangi risiko terjadinya kanker payudara. Berikut ini adalah beberapa cara mencegah kanker payudara:

1. Makanan Sehat

Makanan sehat juga dapat membantu mencegah terjadinya kanker payudara. Beberapa makanan yang dapat membantu melindungi kesehatan payudara adalah sebagai berikut:

a. Sayuran dan buah-buahan

Sayuran dan buah-buahan kaya akan nutrisi dan antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel dan radikal bebas. Beberapa jenis sayuran yang disarankan adalah brokoli, kubis, sawi, dan bayam. Buah-buahan yang disarankan adalah buah beri, apel, dan jeruk.

b. Ikan

Ikan seperti salmon, sarden, dan tuna mengandung omega-3 yang dapat membantu mengurangi peradangan dan risiko terjadinya kanker payudara.

c. Kacang-kacangan dan biji-bijian

Kacang-kacangan seperti kacang almond, kenari, dan kacang mete, serta biji-bijian seperti biji labu dan biji bunga matahari, mengandung vitamin E dan antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel dari kerusakan.

d. Teh hijau

Teh hijau mengandung senyawa bernama katekin yang dapat membantu melindungi sel-sel dari kerusakan dan mengurangi risiko terjadinya kanker payudara.

e. Minyak zaitun

Minyak zaitun mengandung senyawa bernama polifenol yang dapat membantu melindungi sel-sel dari kerusakan dan mengurangi risiko terjadinya kanker payudara.

Dengan mengikuti pola makan yang sehat dan seimbang serta mengkonsumsi makanan-makanan tersebut, kita dapat membantu melindungi kesehatan payudara dan mencegah terjadinya kanker payudara.

2. Olahraga Teratur

Olahraga teratur juga dapat membantu mencegah terjadinya kanker payudara. Olahraga membantu meningkatkan sirkulasi darah, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi kadar estrogen dalam tubuh, yang semuanya dapat membantu mencegah terjadinya kanker payudara.

Beberapa jenis olahraga yang disarankan adalah sebagai berikut:

a. Kardio

Kardio adalah jenis olahraga yang melibatkan aktivitas fisik yang meningkatkan denyut jantung dan pernapasan. Jenis olahraga kardio yang disarankan untuk mencegah terjadinya kanker payudara adalah olahraga aerobik seperti berlari, bersepeda, dan berenang.

Olahraga aerobik dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan oksigen ke seluruh tubuh, termasuk ke payudara. Hal ini dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mencegah terjadinya kerusakan sel-sel di dalam payudara.

Selain itu, olahraga kardio juga dapat membantu menurunkan berat badan dan mengurangi kadar estrogen dalam tubuh, yang merupakan faktor risiko utama dalam terjadinya kanker payudara.

Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari olahraga kardio, disarankan untuk melakukannya minimal 30 menit setiap hari atau setidaknya 150 menit setiap minggu. Pilihlah jenis olahraga yang paling disukai dan sesuai dengan kemampuan fisik kita, dan pastikan untuk melakukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan setelah berolahraga.

b. Yoga

Yoga adalah jenis olahraga yang melibatkan gerakan tubuh, pernapasan, dan meditasi. Yoga dapat membantu mencegah terjadinya kanker payudara dengan cara meningkatkan sirkulasi darah dan oksigen ke seluruh tubuh, termasuk ke payudara.

Beberapa gerakan yoga yang khususnya dapat membantu meningkatkan kesehatan payudara adalah gerakan peregangan dada (chest opener), gerakan pose kobra (cobra pose), dan gerakan pose gunung (mountain pose). Gerakan-gerakan ini dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi ketegangan di area payudara.

Selain itu, yoga juga dapat membantu menurunkan tingkat stres dan meningkatkan keseimbangan hormon dalam tubuh. Hal ini dapat membantu mencegah terjadinya kerusakan sel-sel di dalam payudara yang dapat menyebabkan terjadinya kanker payudara.

Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari yoga, disarankan untuk melakukannya secara teratur minimal 2-3 kali dalam seminggu. Pilihlah gerakan yoga yang sesuai dengan kemampuan fisik kita dan lakukanlah dengan hati-hati serta dengan bimbingan instruktur yoga yang terlatih.

c. Latihan kekuatan

Selain olahraga kardio dan yoga, latihan kekuatan juga dapat membantu mencegah terjadinya kanker payudara. Latihan kekuatan dapat membantu meningkatkan kepadatan tulang dan otot, serta meningkatkan metabolisme tubuh.

Beberapa jenis latihan kekuatan yang dapat dilakukan antara lain latihan dengan menggunakan beban tubuh seperti push-up dan sit-up, atau dengan menggunakan beban eksternal seperti dumbbell atau barbell. Selain itu, latihan kekuatan juga dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat fitness seperti mesin latihan beban atau resistance band.

Dalam melakukan latihan kekuatan, penting untuk memperhatikan teknik dan postur yang benar agar terhindar dari cedera. Disarankan untuk memulai dengan beban ringan dan meningkatkan secara bertahap sesuai dengan kemampuan tubuh.

Melakukan latihan kekuatan secara teratur minimal 2-3 kali dalam seminggu dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk mencegah terjadinya kanker payudara. Namun, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau instruktur kebugaran terlatih sebelum memulai program latihan kekuatan, terutama jika memiliki riwayat cedera atau masalah kesehatan lainnya.

3. Pemeriksakan Payudara Secara Teratur

Selain menjaga gaya hidup sehat, pemeriksaan payudara secara teratur juga sangat penting untuk mencegah terjadinya kanker payudara. Pemeriksaan payudara dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan sendiri atau dengan berkonsultasi ke dokter spesialis kandungan atau dokter spesialis payudara.

Pemeriksaan sendiri dilakukan dengan meraba payudara secara teratur untuk mendeteksi perubahan-perubahan yang terjadi. Pemeriksaan sendiri sebaiknya dilakukan setiap bulan sekali, sekitar seminggu setelah menstruasi atau pada hari yang sama setiap bulan bagi yang tidak haid. Pemeriksaan sendiri meliputi memeriksa bentuk dan ukuran payudara, memeriksa kulit payudara, serta meraba payudara untuk mendeteksi adanya benjolan atau tonjolan.

Selain pemeriksaan sendiri, disarankan untuk melakukan pemeriksaan payudara secara berkala ke dokter spesialis. Pemeriksaan payudara secara berkala dilakukan untuk mendeteksi adanya perubahan yang tidak terlihat atau tidak teraba pada pemeriksaan sendiri. Dokter spesialis payudara dapat melakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat khusus seperti mammografi atau ultrasonografi.

Pemeriksaan payudara secara teratur sangat penting untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini, sehingga penanganan dan pengobatan dapat dilakukan secepat mungkin. Jika terdapat gejala atau perubahan pada payudara, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

4. Hindari Alkohol dan Rokok

Menghindari alkohol dan rokok juga dapat membantu mencegah kanker payudara. Kebiasaan merokok telah terbukti menyebabkan berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara. Selain itu, alkohol diketahui dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara, terutama pada wanita yang minum lebih dari satu gelas alkohol per hari.

Jadi, jika ingin mencegah kanker payudara, hindarilah kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan. Mengganti kebiasaan ini dengan gaya hidup yang lebih sehat akan sangat membantu menjaga kesehatan payudara Anda.

Diagnosis dan Pengobatan Kanker Payudara

Mengobati Kanker Payudara

Jika seseorang diduga menderita kanker payudara, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pemeriksaan payudara oleh dokter. Dokter dapat merujuk pasien untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti mamografi, ultrasonografi, atau biopsi.

Setelah diagnosis kanker payudara ditegakkan, pengobatan dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kanker. Beberapa opsi pengobatan yang umum digunakan:

1. Pemeriksaan Payudara Sendiri

Pemeriksaan payudara sendiri adalah cara mudah dan murah untuk memeriksa perubahan pada payudara Anda. Anda dapat melakukannya sendiri di rumah dengan mengikuti langkah-langkah sederhana berikut ini:

  1. Lakukan pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan setelah menstruasi.
  2. Berdirilah di depan cermin dan lihatlah payudara Anda dengan saksama. Perhatikan apakah terdapat perubahan pada bentuk atau ukuran payudara Anda.
  3. Periksa puting payudara dan sekitarnya apakah ada perubahan warna, bengkak, atau lecet.
  4. Angkat tangan kanan ke atas kepala dan periksa payudara kanan dengan tangan kiri. Periksa dari ketiak hingga bagian bawah payudara.
  5. Gunakan ujung jari untuk memeriksa payudara secara menyeluruh dengan gerakan memutar kecil. Periksa payudara dengan cara yang sama pada sisi kiri menggunakan tangan kanan.
  6. Periksa juga ketiak dan area sekitar payudara untuk mengetahui adanya benjolan atau tonjolan.
  7. Lakukan pemeriksaan payudara sendiri secara teratur dan jika Anda menemukan adanya perubahan pada payudara, segera konsultasikan dengan dokter.

Melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin dapat membantu Anda mengenali perubahan pada payudara lebih awal, sehingga Anda dapat segera mencari perawatan yang dibutuhkan

2. Mammografi

Mammografi adalah pemeriksaan radiologi yang menggunakan sinar-X untuk memeriksa payudara. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan sebagai tindakan skrining untuk mendeteksi kemungkinan adanya kanker payudara pada wanita yang belum menunjukkan gejala apa pun. Mammografi dapat mendeteksi benjolan kecil yang tidak terlihat atau teraba saat pemeriksaan fisik.

Pada saat mammografi, payudara diletakkan pada alat khusus yang akan menghasilkan gambar sinar-X. Biasanya, gambar akan diambil dari dua sudut berbeda untuk memastikan gambar yang lebih jelas dan detail. Pemeriksaan ini dapat menimbulkan sedikit ketidaknyamanan pada beberapa wanita, tetapi rasa tidak nyaman ini hanya bersifat sementara.

Jika mammografi menunjukkan kemungkinan adanya kanker payudara, maka biasanya dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan menggunakan tes diagnostik seperti biopsi. Biopsi dapat membantu menentukan jenis kanker payudara yang dialami, serta menentukan strategi pengobatan yang tepat.

Mammografi sangat penting dilakukan secara teratur bagi wanita yang berisiko terkena kanker payudara, terutama mereka yang berusia di atas 50 tahun. Pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi kanker payudara pada tahap awal, sehingga memungkinkan untuk segera dilakukan pengobatan yang tepat.

3. Biopsi

Biopsi adalah prosedur medis untuk mengambil sampel jaringan dari area yang dicurigai mengalami kanker payudara. Tujuan dari biopsi adalah untuk memastikan apakah benjolan pada payudara benar-benar kanker atau tidak. Ada beberapa jenis biopsi yang dapat dilakukan, termasuk biopsi jarum halus, biopsi inti, dan biopsi bedah.

Proses biopsi dapat dilakukan di klinik atau rumah sakit dengan bantuan dokter spesialis. Setelah dilakukan biopsi, sampel jaringan akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Jika hasil biopsi menunjukkan adanya kanker, maka langkah pengobatan selanjutnya akan disarankan oleh dokter.

4. Pengobatan

Pilihan pengobatan untuk kanker payudara tergantung pada stadium kanker dan faktor-faktor individu seperti usia, kesehatan umum, dan preferensi pasien. Beberapa opsi pengobatan termasuk:

  1. Pembedahan: Prosedur pembedahan dilakukan untuk mengangkat sel-sel kanker dari payudara. Jenis pembedahan yang dilakukan dapat bervariasi tergantung pada stadium kanker.
  2. Radioterapi: Radioterapi adalah terapi menggunakan sinar-X tingkat tinggi untuk membunuh sel-sel kanker yang tersisa setelah pembedahan. Radioterapi dapat dilakukan sebagai pengobatan primer atau sebagai pengobatan setelah pembedahan.
  3. Kemoterapi: Kemoterapi adalah pengobatan dengan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker. Kemoterapi biasanya digunakan untuk kanker payudara yang sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya.
  4. Terapi hormonal: Terapi hormonal digunakan untuk mengurangi risiko kanker payudara kambuh atau menyebar. Terapi ini dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obatan atau operasi pengangkatan ovarium.
  5. Terapi target: Terapi target adalah pengobatan yang ditargetkan untuk jenis kanker payudara tertentu. Obat-obatan yang digunakan dalam terapi target dapat membunuh sel-sel kanker secara langsung atau menghambat pertumbuhan sel kanker.

Pilihan pengobatan yang tepat harus dibahas dengan dokter spesialis dan dipilih berdasarkan kondisi medis dan preferensi pasien. Penting untuk diingat bahwa deteksi dini dan pencegahan adalah kunci untuk mengurangi risiko kanker payudara, sehingga periksakan payudara secara teratur dan ikuti gaya hidup sehat untuk mencegah kanker payudara.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.