PortalMadura.Com, Sumenep – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, akan menggenjot para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) guna menekan angka kemiskinan di tahun anggaran 2021.
Bahkan, duet kepemimpinan Achmad Fauzi – Dewi Khalifah menargetkan di tahun 2022 sudah ada pergeseran angka kemiskinan yang disandang Kabupaten Sumenep.
Data pada Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur tahun 2018, jumlah penduduk miskin tertinggi di Jatim berada di Kabupaten Malang. Posisi kedua ditempati Kabupaten Jember dan diikuti Kabupaten Sumenep.
Wakil Bupati Sumenep, Dewi Khalifah menyampaikan, tahun pertama memimpin Sumenep bersama Achmad Fauzi akan fokus pada pemberdayaan UMKM yakni pengembangan ekonomi produktif menjadi produk unggulan.
“Target kita, produk unggulan itu tidak hanya lokal tapi menjadi komoditas ekspor,” katanya, usai menghadiri Peringatan Isra Mikraj dan Tasyakuran Kemenangan Achmad Fauzi-Dewi Khalifah yang digelar Muslimat Batuputih di Desa Juruan Laok, Sabtu (27/3/2021).
Ia menyampaikan, pengembangan ekonomi produktif tersebut akan dimulai dari merapikan data UMKM. “Kami membangun sinergi antar dinas yang berhubungan dengan ekonomi masyarakat, baik pertanian, kelautan, perikanan, peternakan, maupun SDA lainnya,” terangnya.
Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki Sumenep cukup luas dan potensinya sangat besar yang harus dikembangkan menjadi produk unggulan untuk kebutuhan pasar nasional dan global.
Selain itu, kata dia, potensi wisata, baik religi, alam, kesehatan, wisata bahari serta wisata sejarah dan budaya adalah salah satu sektor ekonomi yang mampu mendongkrak ekonomi masyarakat.
“Kita hanya butuh inovasi baru. Potensi SDA Sumenep berlimpah,” ujarnya.
Salah satu cotohnya, kata dia, potensi wisata Keraton Sumenep yang butuh sentuhan, misalnya pembuatan biografi para pendiri atau sesepuh Sumenep. “Ini akan menjadi sumber literasi bagi generasi penerus dan anak-anak kita,” katanya.
Dengan upaya pengembangan sektor ekonomi masyarakat melalui UMKM dan pemanfaatan SDA dengan benar, diharapkan pada tahun 2022, angka kemiskinan di Sumenep dapat bergeser.
“Ya, mudah-mudahan dengan upaya itu, Sumenep bergeser dari angka itu [kemiskinan, red],” pungkasnya.(*)