PortalMadura.Com – D3 Labs, bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) dan PT Reliance Manajer Investasi (RMI), telah memperkenalkan tokenisasi aset real estat pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi blockchain. Inisiatif ini, di bawah skema Dana Investasi Real Estat (DIRE), melibatkan BTN yang menyediakan aset, RMI yang mengelola investasi, dan D3 Labs yang menawarkan teknologi blockchain untuk tokenisasi aset digital. Kemitraan strategis ini bertujuan untuk menghubungkan pasar keuangan Indonesia dengan investor global, menunjukkan kemampuan D3 Labs dalam memenuhi standar kepatuhan BTN yang tinggi.
Daya tarik Indonesia sebagai tujuan investasi utama terlihat dari angka investasi asing langsung yang signifikan, mencapai $946,4 juta pada kuartal pertama tahun 2024. Dengan populasi kelas menengah yang besar dan terus bertambah, Indonesia tetap menjadi pasar negara berkembang yang menarik, terutama di sektor real estate yang tangguh. . Hal ini menarik investor dari kawasan seperti Asia Tenggara, Hong Kong, Tiongkok, India, Australia, Jepang, dan Perancis untuk berinvestasi pada proyek real estate di Indonesia.
Tigran Adiwirya, CEO D3 Labs, mencatat pesatnya adopsi teknologi blockchain untuk tokenisasi aset keuangan karena likuiditas dan efisiensinya. Menurut Nareits, kapitalisasi pasar global untuk REIT yang terdaftar adalah $2 triliun, dengan pasar tokenisasi mencapai $178 juta pada September 2023. Pertumbuhan ini menghadirkan peluang signifikan bagi D3 Labs, BTN, dan Reliance untuk memanfaatkan pasar tokenisasi yang berkembang. BTN mendukung inovasi ini untuk memperluas akses investasi baik dalam negeri maupun internasional.
Direktur Manajemen Risiko BTN Setiyo Wibowo menegaskan tokenisasi aset digital akan memungkinkan lebih banyak investor mengakses investasi properti. Proyek ini akan dilanjutkan melalui uji coba sandbox dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dikelola oleh RMI dan diberi token oleh D3 Labs. Peraturan DIRE yang ditetapkan OJK pada tahun 2017 menawarkan manfaat seperti pendanaan baru, insentif pajak, dan peningkatan likuiditas aset. Inisiatif ini memberikan investor alternatif investasi properti yang terjangkau, terlindungi dari inflasi, dan transparan.