PortalMadura.Com – Kepala Pengawas Eksekutif Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia, Hasan Fawzi, menekankan pentingnya peningkatan literasi keuangan masyarakat terkait investasi kripto. Berbicara pada peluncuran Bulan Literasi Kripto (BLK) 2025 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo), ia menyoroti perlunya edukasi keuangan yang lebih baik untuk melindungi konsumen dari misinformasi, manipulasi pasar, dan praktik investasi yang tidak bertanggung jawab.
Tokocrypto secara aktif mendukung BLK 2025 sebagai bagian dari komitmennya untuk mengedukasi masyarakat tentang aset digital. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mendalam tentang mata uang kripto dan mendorong adopsi yang lebih luas di Indonesia. Melalui serangkaian webinar, lokakarya, dan konten edukasi, Tokocrypto berupaya membekali investor dengan perangkat yang diperlukan untuk membuat keputusan keuangan yang tepat dan bertanggung jawab di dunia kripto.
Menurut laporan terbaru dari CoinGecko, Indonesia berada di peringkat kelima secara global untuk jumlah investor kripto degen tertinggi—mereka yang terlibat dalam perdagangan spekulatif berisiko tinggi. Dengan 3,96% dari total transaksi spekulatif global, investor Indonesia menunjukkan minat yang kuat terhadap aset yang fluktuatif. CMO Tokocrypto, Wan Iqbal, menunjukkan bahwa tren ini mencerminkan perilaku di mana banyak pedagang mengejar keuntungan cepat dari pergerakan harga yang ekstrem, seringkali tanpa strategi manajemen risiko yang tepat.
Meskipun minat terhadap aset berisiko tinggi meningkat, hal itu harus diimbangi dengan pemahaman yang kuat tentang manajemen risiko dan strategi investasi yang bertanggung jawab. Tanpa literasi keuangan yang memadai, investor dapat membuat keputusan yang buruk yang menyebabkan kerugian yang signifikan, terutama mengingat sifat pasar kripto yang tidak dapat diprediksi. Tokocrypto bertujuan untuk menjembatani kesenjangan pengetahuan ini dengan memastikan bahwa investor memiliki akses ke sumber daya pendidikan yang jelas dan dapat diandalkan.