PortalMadura.Com, Sampang – Aktivis mahasiswa menggelar demo di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang, Madura, Jawa Timur, Rabu (1/9/2021).
Massa aksi mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Sampang. Mereka menolak penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak 2021 yang ditunda sampai tahun 2025.
Mereka merasa khawatir pada proses pengangkatan Penjabat (Pj) Kepala Desa Sementara. Lantaran, ada Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Bupati dan sejumlah pejabat di Kabupaten Probolinggo pada kasus jual beli jabatan Kepala Desa.
“Kami khawatir, OTT di Kabupaten Probolinggo bakal terjadi di Kabupaten Sampang,” ujar Korlap Aksi, Moh. Iswanto.
Pihaknya menilai, penunjukan atau seleksi terhadap calon Pj Kepala Desa bisa rawan terjadi jual beli jabatan.
“Pj kepala desa rawan dengan jual beli jabatan. Kami tidak berburuk sangka kepada pemerintah Kabupaten Sampang,” lanjutnya.
Iswanto bersama massa aksi yang lain, sangat kecewa karena belum mendapatkan penjelasan secara gamblang dari lembaga legislatif tentang penundaan Pilkades dan seleksi Pj Kepala Desa.
Ketua DPRD Sampang, Fadol menyampaikan, tahapan Pilkades maupun seleksi Pj yang didesak massa aksi akan segera dibahas.
“Tolong, minta nomor telepon yang bisa dihubungi. Kami tidak bisa lama, karena akan kami bahas,” dalihnya.(*)