Tolak Tambak Garam, Warga Gresik Putih Segel Balai Desa

Avatar of PortalMadura.com
Tolak Tambak Garam, Warga Gresik Putih Segel Balai Desa
Tolak Tambak Garam, Warga Gresik Putih Segel Balai Desa

PortalMadura.com-Warga , Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep melakukan penyegelan terhadap setempat sebagai bentuk protes terhadap Kepala Desa dan perangkat desa yang dianggap bersekongkol dengan investor untuk pembangunan di wilayah tersebut. Protes ini dilakukan karena warga merasa aspirasi mereka tidak dihiraukan oleh pemerintahan desa.

Ketua RT 01 RW 01 Dusun Gersik Putih Barat, Desa Gersik Putih, Ahmad Siddik, menjelaskan bahwa penyegelan balai desa dilakukan dengan memasang kayu dan besi di pintu masuk. Namun tidak ada satupun perangkat desa yang menemui warga, termasuk kepala desa. Setelah melakukan penyegelan balai desa, warga melanjutkan aksinya dengan ‘ngelurug' ke rumah Kepala Desa. Namun, ternyata Kades Mohab tidak berada di tempat.

“Katanya pak kades ada di Sumenep,” ujar Siddik.

Kordinator Gerakan Masyarakat Menolak Reklamasi (Gema Aksi), Amirul Mukminin, mengatakan bahwa aksi penyegelan balai desa dan penghentian paksa pembangunan tambak garam di pantai merupakan buntut dari kekesalan warga. Pemerintah Desa dianggap tidak berpihak kepada warganya, melainkan pada investor atau penggarap.

“Ada kesan Pemerintah Desa dan penggarap ngotot melanjutkan pembangunan tambak garam, tanpa mempertimbangkan aspirasi yang kami perjuangkan. Makanya, jangan salahkan warga ketika penggarapan dimulai dengan masang pancung ditambak, dihentikan paksa oleh warga,” ujar Amirul.

Sebelumnya, investor atau pemilik modal dari luar Desa yang difasilitasi Pemerintah Desa Gersik Putih akan membangun tambak garam seluas 41 hektar di kawasan pantai desa setempat. Namun rencana itu mendapat penolakan warga setempat.

Warga menolak karena khawatir pembangunan tambak garam itu akan merusak ekosistem dan biota laut. Selain itu, warga khawatir tambak garam dengan reklamasi pantai itu akan berdampak buruk terhadap lingkungan sekitar. Padahal selama ini, pantai menjadi tumpuan ekonomi warga setempat untuk mencari ikan.

“Kami tidak akan putus asa untuk terus menolak rencana pembangunan tambak garam tersebut. Kami juga minta Pemkab Sumenep, dalam hal ini pak Bupati, ikut hadir menyikapi masalah ini. Jangan biarkan warga berjuang sendiri untuk mempertahankan ruang hidupnya. Bagi kami, sebagai nelayan, pantai adalah lahan kehidupan,” ujar Amirul.

Sebelumnya, pada Rabu (05/04/2023), sejumlah warga Desa Gersik Putih menghentikan paksa kegiatan pembangunan tambak garam di kawasan pantai Desa setempat dan mengusir puluhan pekerja yang didatangkan oleh investor untuk menggarap pembangunan tambak garam. Aksi tersebut dilakukan sebagai upaya warga dalam melindungi lingkungan dan sumber penghidupan mereka dari dampak negatif pembangunan tambak garam yang dianggap merusak ekosistem dan biota laut. (*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.