Tren Kunjungan Wisatawan ke Sumenep

Avatar of PortalMadura.com
Tren Kunjungan Wisatawan ke Sumenep
Wisatawan mancanegara dan lokal melakukan transaksi dengan pedagang kaki lima di salah satu objek wisata Sumenep (Foto. Taufikurrahman @portalmadura.com)

PortalMadura.Com, – Pandemi Covid-19 membuat tren kunjungan Wisatawan mancanegara maupun lokal ke Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, anjlok seiring dengan kebijakan pemerintah menutup sementara objek wisata.

Namun, kunjungan wisatawan sebelum pandemi ke Kabupaten Sumenep, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Baik kunjungan ke wisata alam, sejarah maupun wisata budaya.

“Peningkatan itu mungkin karena itu indah sehingga menarik perhatian banyak kalangan,” kata Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumenep, Bambang Irianto, Jumat (12/2/2021).

Pihaknya mencatat, pada tahun 2014 jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sumenep mencapai 544.623 orang, dan tahun 2015 meningkat hingga mencapai 623.343 orang.

Sedangkan tahun 2016 sebanyak 855.946 orang dan disusul tahun 2017 mencapai 1.051.145. Pada tahun 2018 semakin meningkat dengan angka kunjungan hingga 1.288.019 orang. Puncaknya, pada tahun 2019 membludak hingga 1.498.486 orang.

Pada masa pandemi Covid-19 yakni tahun 2020 kunjungan wisatawan anjlok dan tercatat hanya 208.035 orang. “Itu akibat pandemi Covid-19,” ujar Bambang.

Objek wisata yang menjadi sasaran pengunjung, antara lain, seperti Makam Raja-raja di Asta Tinggi, Museum Keraton Sumenep, Asta Syeh Yusuf, Asta Panaongan, Asta Joko Tole, Asta K. Faqih, Asta Katandur, Asta Gumuk Kertasada, dan masjid Jamik Sumenep.

Kemudian wisata alam, di antaranya Pantai Lombang, Slopeng, Pantai Badur, Water Park Sumekar (WPS), Giliyang dan Gili Labak. Sedangkan wisata temuan benda-benda peninggalan purbakala, yaitu situs Banteng, Situs Batogung, Tirta Sumekar Asri dan Gua Pajudan serta wisata alam buatan yang digarap oleh para investor lokal.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.