Tujuan Masalembu Tak Ada Pelayaran, Legislator Kepulauan Lapor Menteri

Avatar of PortalMadura.Com
Darul Hasyim Fath
dok. Darul Hasyim Fath

PortalMadura.Com, – Salah seorang legislator asal kepulauan Sumenep, Madura, Jawa Timur, Darul Hasyim Fath, mulai geram dengan tidak adanya kapal yang melayani tujuan dari Pelabuhan Kalianget, Sumenep.

Bahkan, politisi PDI Perjuangan ini, mengaku sudah melaporkan kondisi tersebut pada pihak kementerian. “Kondisi ini (tidak ada kapal yang berlayar, red), sudah saya sampaikan kepada kementerian perhubungan, dalam hal ini Menteri Jonan,” tegas Darul sapaan akrab Darul Hasyim Fath, Rabu (15/7/2015).

Ia yang juga Ketua Komisi I DPRD Sumenep ini menilai, pemerintah daerah sama sekali tidak mempunyai empati pada masyarakat Masalembu. Lebih-lebih, pihak Sahbandar yang masih menunda keberangkatan kapal ke Masalembu.

“Bila Kapal Motor (KM) Sabuk Nusantara 27, besok (Kamis, red) kembali gagal berlayar menuju Masalembu, maka kami akan membawa kawan-kawan konstituen untuk melapor ke komisi ombudsman,” katanya mengancam.

Menurut dia, bila alasan tidak berangkat karena cuaca seperti yang dilaporkan oleh pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bisa lihat sama-sama bahwa pada tanggal 16 Juli rute menuju Masalembu dalam kondisi tidak merah.

“Artinya, tanggal 16 itu (Kamis, red) sudah bisa dilalui untuk berlayar. Jadi, tidak ada alasan yang dibenarkan jika harus ditunda lagi,” ujarnya.

Pria kelahiran Masalembu ini berharap ada empati dan tanggung jawab pemerintah daerah, dalam hal ini perhubungan dan kesahbandaran sebagai mana telah tertuang dalam Marta Tugas mereka sebagai pelaut yang melayani masyarakat kepulauan. (baca : Kapal Tujuan Masalembu Dijanjikan Berangkat Kamis)

“Jadi, tolong jangan sampai main-main dengan persoalan mudik warga kepulauan ini,” pungkasnya.(Hartono)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.