PortalMadura.Com – Isra’ Mi’raj merupakan salah satu bukti perjalanan Rasulullah dalam waktu satu malam dalam rangka menerima langsung perintah salat dari Allah SWT, tanpa melalui malaikat. Oleh karena itu, hal ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya salat bagi kehidupan umat muslim.
Sebagaimana firman Allah: “Mahasuci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS, Al-Isra’ : 1).
Bagi umat Islam, peringatan Isra Mi’raj ini bisa dijadikan sebagai evaluasi untuk meningkatkan kualitas dan pelajaran dari nilai-nilai salat. Sehingga, salat yang dilakukan mampu mengubah seseorang menjadi lebih bermakna dalam kehidupan pribadi dan sosialnya.
Berikut delapan nilai salat yang bisa dijadikan pelajaran oleh umat muslim:
Salat Menyucikan dari Sifat Buruk
Salat mendidik umat muslim untuk menyucikan diri dari sifat-sifat buruk. Allah berfirman: “Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar” (QS al-Ankabut : 45).
Salat Mendidik Kesatuan dan Persatuan Umat
Orang salat menghadap ke satu tempat yang sama, yaitu Baitullah. Hal ini menunjukkan pentingnya mewujudkan persatuan dan kesatuan umat. Perasaan persatuan ini akan menimbulkan saling pengertian dan saling melengkapi antarsesama.
Salat Mendidik Disiplin Waktu
Setiap orangyang rajin salat selalu memeriksa masuknya waktu salat, berusaha menunaikannya tepat waktu, sesuai ketentuan, dan menaklukkan nafsunya untuk tidak tenggelam dalam kesibukan duniawi.
Salat Mendidik Tertib Organisasi
Menyangkut tertibnya jemaah salat yang baris lurus di belakang imam dengan tanpa adanya celah kosong (antara yang satu dan jemaah di kanan kirinya) mengembalikan kaum Muslimin pada perlunya nidzam (tertib organisasi).
Salat Mendidik Ketaatan kepada Pemimpin
Mengikuti gerakan imam, tidak mendahuluinya walau sesaat, menunjukkan adanya ketaatan dan komitmen atau loyal, serta meniadakan penolakan terhadap perintahnya, selama perintah itu tidak untuk bermaksiat.
“Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Allah SWT” (HR Ahmad).
Salat Mendidik Keberanian Mengingatkan Pimpinan
Jika imam lupa, makmum mengingatkannya (membaca subhanallah), hal ini menunjukkan keharusan rakyat untuk mengingatkan pemimpinnya jika melakukan kesalahan.
Salat Mendidik Persamaan Hak
Pada salat berjamaah, dalam mengisi shaf tidak didasarkan pada status sosial jemaah, tidak pula memandang kekayaan atau pangkat, walau dalam shaf terdepan sekalipun.
Gambaran ini menunjukkan adanya persamaan hak tanpa memedulikan tinggi kedudukan maupun tua umurnya.
Salat Mendidik Hidup Sehat
Salat memberikan kesan kesehatan yang diwujudkan dalam gerakan di setiap rakaat, di mana setiap harinya minimal 17 rakaat secara seimbang. Hal ini merupakan olahraga fisik dengan cara sederhana dan mudah gerakannya. (republika.co.id/Salimah)