Umat Islam, Lakukan 4 Cara Ini Untuk Jadi Kaya

Avatar of PortalMadura.Com
Umat Islam, Lakukan 4 Cara Ini Untuk Jadi Kaya
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Semua orang pasti ingin menjadi kaya. Bahkan, orang mau melakukan apa saja agar dirinya menjadi kaya. Namun, yang perlu umat Islam ingat bahwa Allah lah pemberi rezeki.

Oleh karena itu, Anda sebagai muslim jangan sampai menghalalkan segala cara untuk menjadi kaya. Justru hal ini sangat dilarang oleh Islam. Sebenarnya, Allah telah menyediakan beberapa cara untuk mendapatkan kekayaan yang sesuai syariat. Lantas bagaimana caranya?

Berikut ini penjelasannya:

Bekerja di Pagi Hari
Rasulullah pernah berdoa kepada Allah, agar aktivitas yang dilakukan umatnya di pagi hari lebih diberkahi. Rasulullah berdoa: “Ya Allah, berikan keberkahan untuk umatku di waktu paginya,” (HR. Abu Daud 2608, Turmudzi 1256, dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).

Para sahabat menceritakan, bahwa Rasulullah ketika mengirim pasukan, beliau selalu memberangkatkan mereka di pagi hari. Setelah sahabat Shakhr mendapatkan riwayat ini, beliau memiliki kebiasaan, menjalankan bisnisnya di pagi hari. Beliau kirim barang, selalu pagi hari. Hingga hartanya bertambah dan dia semakin kaya.

Transaksi yang Jujur dan Transparan
Melakukan transaksi yang jujur dan transparan dijanjikan oleh Rasulullah akan diberkahi hasilnya. Dari Hakim bin Hizam radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda: “Penjual dan pembeli memiliki hak khiyar selagi mereka berada di dalam satu majelis dan belum berpisah. Jika keduanya jujur dan transparan maka transksi jual belinya akan diberkahi. Namun jika keduanya dusta dan tidak transparan, keberkahan transaksinya akan dicabut.” (HR. Bukhari 2079 & Muslim 3937)

Menikah
Bentuk ketiga yang Allah janjikan bisa menambah keberkahan yaitu menikah. Di antara janji Allah bagi orang yang menikah, Allah janjikan kecukupan untuk mereka.

Kawinkanlah orang-orang yang masih lajang diantara kalian, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari budak-budak lelaki dan budak-budak perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya,” (QS. an-Nur: 32).

Dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda: “Ada 3 orang yang dijamin oleh Allah untuk membantunya: Mujahid fi sabilillah, orang yang menikah karena menjaga kehormatan dirinya, dan budak yang hendak menebus dirinya untuk merdeka,” (HR. Nasa'I no. 3133, Turmudzi no. 1756 dan dihasankan al-Albani).

Demikian pula dinyatakan dalam keterangan Ibnu Mas'ud: “Carilah kekayaan dalam pernikahan,” (Tafsir Ibnu Katsir, 6/51).

Menakar Apa yang Dibutuhkan
Menakar apa yang dibutuhkan, terutama makanan, termasuk di antara amalan yang mengantarkan keberkahan. Dari al-Miqdam bin Ma'dikarib radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda: “Takarlah makanan kalian, niscaya kalian akan diberkahi,” (HR. Ahmad 17177, Bukhari 2128, dan yang lainnya).

Dalam penjelasannya mengenai makna hadis ini, Syaikh as-Sa'di menyimpulkan, bahwa pendapat yang paling tepat mengenai makna hadis ini yaitu bahwa makanan yang hendak diberikan seseorang kepada keluarganya, seperti makanan yang mau dimasak, hendaknya ditakar dahulu. (Fatawa as-Sa'diyah, 7/246)

Tujuan dari hal ini, agar tidak berlebih-lebihan, menghindari sisa yang terbuang, dan sesuai dengan kemampuan pemiliknya. Hadis tersebut berbicara soal makanan. Sebagai salah satu contoh kebutuhan habis pakai. Bisa berlaku untuk semua kebutuhan habis pakai lainnya. Seperti BBM, pulsa, uang belanja, dan sebagainya. (islampos.com/Desy)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.