Umat Muslim, Hadapi Ejekan dengan Cara yang diajarkan Al-Quran

Avatar of PortalMadura.com
bully
Ilustrasi

PortalMadura.Com juga termasuk kedalam kategori dan pastinya sesuatu yang dilarang baik didunia bahkan oleh Allah SWT. Sifat mengejek kelemahan atau mengolok-olok orang itu merupakan sifat yang tercela. Namun dengan adanya media sosial dan kemajuan zaman saat ini, penebar kebencian hoaks, mengadu domba satu sama lain, mengejek dan menjelekkan satu sama lain baik di medsos maupun di dunia nyata seakan bukan hal tabu lagi untuk dilakukan.

Biasanya, orang yang mengejek dan merendahkan orang lain disebabkan oleh berbagai hal. Contohnya, iri, ingin membuat lelucon agar teman-teman yang lain menganggapnya lucu (padahal berlebihan), cari perhatian, dan lain sebagainya. Lalu bagaimana sikap kita untuk menghadapi hal yang satu ini? yang jelas kita tak perlu membalas, mari ikuti saja cara yang ada didalam Al-Quran seperti berikut ini.

Al Qur'an menyarankan untuk tidak mempedulikan orang seperti itu. Dalam QS Al A'raf ayat 199 disebutkan:

“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh “

Tidak menjawab orang bodoh itu adalah sebuah jawaban. Ingatkan dengan sikap Nabi ketika ejekan menghampirinya? Beliau tidak membalas sekalipun. Justru membalas dengan kebaikan dan keindahan. Bersabar ketika mendapati ejekan memang tidak mudah, tapi Allah akan mengganjarnya dengan ganjaran yang setimpal.

Selain tidak mempeduliakannya, berpaling adalah sikap yang bijak ketika kita mendapati sebuah ejekan. Kita perlu banyak belajar dari para ahlul kitab yang tetap berpegang teguh pada saat awal mengikuti Rasulullah masuk agama Islam. Mereka tidak menghiraukan ejekan-ejekan yang datang menyerbu. Mereka justru mengakhirinya dengan salam. Dengan maksud tiada waktu melayani orang-orang yang bodoh namun tidak menyadarinya. Bukankah ketika kita mengejek sebuah lukisan itu memiliki dua arti yang saling berdekatan? Ejekan untuk lukisannya atau ejekan untuk sang pelukisnya?

Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: “Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil “

Dengan demikian, Al Qur'an mengajarkan dua cara dalam menghadapi sebuah ejekan, yaitu diam (tidak membalasnya) dan berpaling darinya. Dua cara itu jauh lebih baik daripada memperpanjang masalah dengan melayani ejekan tersebut. Selain menghabiskan waktu dengan sia-sia, melayani beberapa ejekan juga kadang menguras emosi.

Ya, walaupun sabar itu merupakan suatu hal yang sulit untuk dilakukan, percayalah bahwa tak akan ada gunanya kita meladeni semua orang yang memberikan cibiran negatif untuk kita. Jika kita sudah dewasa, maka kita sudah dapat membedakan mana masukan atau saran yang baik, mana kritik yang membangun, mana celaan dan cibiran atau bullying yang tidak harus kita ladeni.

Terus lah bersabar menjalani serta mengejar cita-cita kita. Dan yang terpenting, kita ini hanya mempunyai 2 tangan yang tidak akan mampu menutup semua mulut mereka yang berkoar-koar mencibir. Kita hanya punya dua tangan yang bisa digunakan untuk menutup telinga kemudian terus melangkah untuk mengejar impian kita. So, just be your self, and keep going, usaha tidak pernah mengkhianati hasil. Allah SWT selalu ada bersama hamba-hambanya yang bersabar, Semoga bermanfaat, Wallahu a'lam.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.