Video Kontroversi Handball Dikotak Penalti Pada Laga Madura FC vs Mitra Kukar

Avatar of PortalMadura.com

PortalMadura.Com, Sumenep – Penggawa Laskar Jokotole sempat protes terhadap kepemimpinan wasit Candra asal Sumatera Barat, di Stadion Ahmad Yani, Sumenep, Jawa Timur, Jumat (13/9/2019) sore.

Anak-anak Madura FC merasa terjadi handball (bola tangan) di kotak penalti tim tamu Mitra Kukar FC. Namun, sang wasit justru tetap melanjutkan pertandingan hingga laga berakhir dengan skor 1-2 untuk kemenangan Mitra Kukar FC.

Kontroversi handball tersebut terjadi pada menit-menit akhir laga babak kedua dengan tambahan waktu tiga menit. Meski ada protes, tidak sampai terjadi insiden yang tidak diinginkan.

Wasit Candra (Sumatera Barat), asisten wasit 1 Wildan Albari (Bali), asisten wasit 2 Fajar Sigit Prasetiyo (Jawa Tengah) dan Wasit Cadangan, Sance Lawita (Sulawesi Utara) terpantau keluar lapangan dengan aman.

Salah seorang pemain Madura FC, Muh Abdullah Syafii menyayangkan kepemimpinan wasit yang dinilai kurang adil sehingga merugikan timnya.

“Tadi sebenarnya handball. Kok begini kepemimpinan wasit padahal sudah live,” kata Syafii dengan nada kecewa.

Ia berharap, pada laga berikutnya tidak terjadi lagi hal serupa. “Tolong untuk selanjutnya kepemimpinan wasit dapat memimpin dengan baik,” pintanya.

Sementara, pelatih Madura FC, Agus Yuwono menolak mengomentari hal tersebut. “Itu bukan ranah pelatih,” tegasnya.

Namun, pihaknya justru kecewa dengan hasil skor 1-2. “Yang jelas saya kecewa denga hasil itu. Kita tidak bisa mengamankan poin penuh di kandang,” ujarnya.

Untuk menghadapi laga selanjutnya, semua pihak perlu kerja keras, baik pelatih maupun pemain. “Kita harus lebih keras lagi dan sama-sama berjuang. Evaluasi tentu kita akan lakukan,” tandasnya.(*)

Baca Juga :

**) Ikuti berita terbaru PortalMadura.com di WhatsApp, Telegram Google News klik Link Ini dan jangan lupa Follow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.