VIDEO-Ustaz Abdul Somad Menjawab Larangan Azan Pakai Mikrofon

Avatar of PortalMadura.Com
VIDEO-Ustaz Abdul Somad Menjawab Larangan Azan Pakai Mikrofon
Ustaz Abdul Somad (Foto. Tirto)

PortalMadura.Com Batubara atau yang lebih dikenal Ustaz Abdul Somad menjawab sebuah pertanyaan tentang larangan menggunakan mikrofon pada saat mengumandangkan azan.

Bagaimana pendapat ustaz, apabila dilarang pakai mikrofon saat azan karena alasan mengganggu“.

Pertanyaan tersebut dibacakan oleh Abdul Somad pada sebuah kesempataan tausiyah. Abdul Somad sudah biasa mendapat pertanyaan dalam bentuk tulisan dan dijawab langsung saat tausiyah.

Jawaban Abdul Somad soal larangan azan menggunakan mikrofon tersebut, kini beredar luas di media sosial dalam bentuk cuplikan video.

Begini jawaban Ustaz Abdul Somad :

Bunyi azan itu apa? Lafal Allah kan?,” balik bertanya dengan nada menjelaskan.

Lalu, Abdul Somad melafalkan kalimat azan dimaksud dengan suara merdu. “Allahuakbar Allahuakbar“.

Yang terganggu dengan lafal Allah itu setan,” tegas Abdul Somad.

Ia pun memberi solusi. “Maka orang yang terganggu mendengar azan, mesti di rukyah,” tandasnya.

Kumpulkan se-Indonesia, berapa anggota DPR, pejabat, orang kaya, yang terganggu mendengar azan, diadakan rukyah massal,” ujarnya.

Abdul Somad menawarkan lokasi rukyah. “Lokasinya kalau tak punya tempat, bawak di masjid Nurul Islam,” ucapnya.

Ia pun bernada menawarkan sebuah tema, “Buat tablgih akbar, rukyah massal, para penentang azan pakai mikrofon,” usul Abdus Somad.

Abdus Somad juga memberikan contoh di salah satu daerah yang dilarang menggunakan azan pakai mikrofon, karena pada saat ada orang azan datang seseorang menentang menggunakan parang panjang.

Berikut penjelasannya dalam sebuah cuplikan video tausiyah Abdul Somad :

https://www.facebook.com/beritamadura/videos/1024882677686212/

(Hartono)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.