PortalMadura.Com, Sumenep – Viral video yang menggambarkan jenazah pasien Covid-19 diambil paksa pihak keluarganya dari RSI Kalianget, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Minggu (24/1/2021).
Video berbagai versi menyebar di platform WhatsApp hingga sampai ke Redaksi PortalMadura.Com. Dalam video itu, pasien dibawa dengan menggunakan bed rail (tempat pasien pakai roda).
Jenazah itu ditutupi menggunakan tikar. Awalnya, ada di halaman RSI Kalianget, Sumenep, dengan dikerumuni banyak orang. Suara tangis terdengar dalam video tersebut. Lalu, jenazah didorong hingga jalan raya.
Video lain, jenazah yang tetap menggunakan bed rail tersebut sampai di rumah keluarganya. Dalam rekaman video amatir itu, juga terlihat ada seseorang pria yang melarang media untuk masuk ke rumah pasien tersebut.
Keluarga Ambil Paksa Jenazah Covid-19 di RSI Kalianget Sumenep Madura
https://www.tiktok.com/@portalmaduratv/video/6921306342095473922?is_copy_url=0&is_from_webapp=v2&sender_device=pc&sender_web_id=6896698196082083330
Informasi yang berkembang di kalangan warga Sumenep, jenazah tersebut atas nama Hj. Sahriyah, warga Desa Nambakor, Kecamatan Saronggi, Sumenep.
Salah satu dokter spesialis paru RSI Kalianget, Sumenep, dr. Andre Dwi Wahyudi membenarkan kejadian tersebut.
“Pasien itu datang ke RSI tanggal 11 Januari 2021. Sudah pernah diperiksa ke RS Paru Pamekasan dengan diagnosa radang paru-paru. Statusnya, suspek Covid-19,” terangnya pada PortalMadura.Com.
Pihak RSI Kalianget, kata dia, melakukan swab test pada pasien tanggal 12 Januari. “Hasilnya, keluar tanggal 13 Januari dan positif Covid-19,” katanya.
Hasil rekam medis, selain pasien mengalami radang paru-paru juga ada penyakit lain, diabetes (kencing manis). “Sudah sempat membaik, tapi memburuk dan meninggal dunia hari ini (24/1/2021),” urainya.
Pasien menjalani rawat inap selama 13 hari di RSI Kalianget, Sumenep. “Saya sendiri yang memeriksa. Dan saya sendiri yang menyatakan meninggal dunia,” ucapnya.
Awalnya, pihaknya sudah menjelaskan kondisi pasien hingga meninggal dunia. Beberapa keluarganya memahami, tapi keluarga lain ada yang kurang paham.
“Entah apa yang terjadi, pasien dibawa pulang paksa. Kami tidak tahu itu. Kalau misalnya keberatan biasanya tetap diminta tanda tangan (surat pernyataan) terlebih dahulu,” katanya.
Padahal, kata dia, pasien yang meninggal dunia dan positif Covid-19 akan difasilitasi oleh Tim Satgas Covid-19.
“Tapi keluarganya emosi dan tidak ada dokumen penolakan di sini [RSI, red] hingga dibawa pulang paksa,” pungkasnya.(*)
Keluarga Ambil Paksa Jenazah pasien Covid-19 di RSI Kalianget Sumenep