Visit Sumenep 2018, Suara Klenengan dari Keraton Kembali ‘Getarkan’ Nusantara

Avatar of PortalMadura.Com
Visit Sumenep 2018, Suara Klenengan dari Keraton Kembali 'Getarkan' Nusantara
Sajian Klenengan di Keraton Sumenep, Minggu (18/2/2018). (Foto. Ainur Rahman)

PortalMadura.Com, – Aura , Madura, Jawa Timur, tempo dulu seakan tergambar kembali, Minggu (18/2/2018). Sayup-sayup terdengar suara klenengan dari pendopo keraton di Jalan dr Soetomo, Sumenep, seperti layaknya ada tamu agung yang sedang menghadap pada sang raja.

Para pemain pun berpakaian adat seperti abdi keraton di masanya. Dari mengenakan ikat kepala (odeng), pakaian hitam bernuansa keraton hingga pembawa kejung perempuan (kidungan Madura) juga mengenakan bawahan batik khas Madura dan kebaya.

Dari sela-sela bunyi klenengan itu, juga menyeruak harum dupa cendana seakan menyapa para pengunjung Keraton Sumenep yang masih dipercaya mempunyai kekuatan magis tinggi bagi kalangan tertentu.

Ternyata, suara klenengan itu merupakan sajian klenengan dari group lokal Sumenep yang sengaja digelar oleh Pemerintah Daerah setempat. Sajian itu seakan menggetarkan Nusantara melalui siaran langsung salah satu radio publik setempat yang selama ini nyaris tidak terdengar oleh warga Sumenep.

“Ini bagian dari usaha kami untuk melestarikan seni-budaya keraton yang sempat fakum. Jadi, pagelaran musik klenengan ini akan kami hidupkan kembali secara rutin dalam menyambut ,” kata Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep, Sufiyanto, pada PortalMadura.Com.

Dikatakan, animo warga Sumenep dan para pendengar di nusantara sangat tinggi dengan musik klenengan khas Keraton Sumenep, sehingga pihaknya memenuhi permintaan tersebut sebagai upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa keraton tidak hanya sebagai pusat pemerintahan.

“Keraton itu juga sebagai pusat seni-budaya, pendidikan dan perekonomian,” tandas Sofi sapaan akrab Sufiyanto.

Ia berjanji, semua group klenengan yang ada di Sumenep secara bergantian akan ditampilkan di pendopo keraton, sehingga semua group terus berkembang dan lestari serta terus berkreasi.

“Dan kami sudah membuat jadwal, pagelaran klenengan di pendopo keraton itu tiga kali dalam sebulan. Disiarkan langsung dari pukul 10.00 – 13.00 WIB,” pungkasnya.(Hartono)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.