Wahai Para Wanita, Ini Manfaat Menjaga Lisan Anda

Avatar of PortalMadura.com
Wahai Para Wanita, Ini Manfaat Menjaga Lisan Anda
Ilustrasi (Bagikandakwah)

PortalMadura.Com – Kemampuan bicara merupakan salah satu anugerah kepada manusia yang diberikan Allah SWT. Jadi, sudah sepatutnya manusia bersyukur, karena dengan berbicara seseorang bisa mengutarakan isi hati dan pikirannya pada orang lain.

Kepandaian dalam berbicara ini menjadi tanggung jawab diri sendiri agar dipergunakan sebaik-baiknya. Dengan begitu, akan membantu manusia mencapai apa yang diinginkan.

Dalam surah ar-Rahman ayat 1-4, Allah SWT berfirman, “Allah yang Maha pemurah. Yang telah mengajarkan Alqur an. Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara“.

Dalam surah lainnya, al-Balad ayat 8-9, Allah pun menuliskan lima kenikmatan yang Ia berikan pada manusia secara cuma-cuma, “Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir“.

Kemampuan berbicara ini bisa membawa keuntungan maupun keburukan bergantung penggunaannya. Lidah, sebagai salah satu alat berbicara dapat digunakan untuk taat kepada Allah maupun menuruti setan.

Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya ada seorang hamba benar-benar berbicara dengan satu kalimat yang termasuk keridaan Allah, dia tidak menganggapnya penting; dengan sebab satu kalimat itu Allah menaikkannya beberapa derajat. Dan sesungguhnya ada seorang hamba benar-benar berbicara dengan satu kalimat yang termasuk kemurkaan Allah, dia tidak menganggapnya penting; dengan sebab satu kalimat itu dia terjungkal di dalam neraka jahanam“.

Kemampuan seorang Muslimah dalam menjaga lisannya ini benar-benar diperhatikan oleh Nabi Muhammad. Dalam sebuah hadis diceritakan sahabat yang bertanya kepada Rasul, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya perempuan itu rajin salat, rajin sedekah, rajin puasa. Namun, dia suka menyakiti tetangganya dengan lisannya“. Nabi pun berkomentar, “Dia di neraka“.

Para sahabat bertanya lagi, “Ada perempuan yang dikenal jarang berpuasa sunah, jarang melaksanakan salat sunah, dan dia hanya bersedekah dengan potongan keju. Namun, dia tidak pernah menyakiti tetangganya” Rasulullah menjawab, “Dia ahli surga“.

Ini membuktikan betapa kuatnya pengaruh lisan atau ucapan terhadap kedudukan seseorang di akhirat nanti. Kebiasaan seorang Muslimah yang membicarakan orang lain (menggunjing atau gibah) sebaiknya dihentikan. Sebab, pahala orang yang menggunjing akan hilang dan diambil oleh orang yang dibicarakan.

Rasulullah bersabda, “Tidak akan istiqamah iman seorang hamba sehingga istiqamah hatinya. Dan tidak akan istiqamah hati seseorang sehingga istiqamah lisannya“. Rasulullah SAW berkata siapa umatnya yang dapat menjaga lisannya, Allah akan menutupi keburukannya.

Dalam banyak hadis, Rasulullah SAW tidak berhenti untuk memperingati sahabat-sahabat dan umatnya agar menjaga ucapan dan apapun yang dikeluarkan dari lisan mereka. Jika seseorang itu merasa ragu ucapannya akan membawa masalah maka sebaiknya ia diam. Tidak heran jika kemudian muncul sebuah peribahasa, diam itu emas.

Apapun yang dibicarakan oleh umat hendaknya sesuatu yang membawa kebaikan, jika tidak, maka diam. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah, “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam“.

Imam an-Nawawi pernah berkata, “Ketahuilah, seharusnya setiap mukalaf (orang yang berakal dan baligh) menjaga lidahnya dari seluruh perkataan, kecuali perkataan yang jelas maslahat padanya. Ketika berbicara atau meninggalkannya itu sama maslahatnya maka menurut sunah adalah menahan diri darinya. Karena perkataan mubah bisa menyeret kepada perkataan yang haram, atau makruh. Kebiasaan ini, bahkan banyak di lakukan. Sedangkan keselamatan itu tidak ada bandingannya“.

Sementara itu, Yahya bin Mu’adz berkata, “Hati itu seperti periuk dengan isinya yang mendidih. Sedangkan lidah itu adalah gayungnya. Maka perhatikanlah ketika seseorang berbicara. Karena sesungguhnya, lidahnya itu akan mengambilkan untukmu apa yang ada di dalam hatinya, manis, pahit, tawar, asin, dan lainnya. Pengambilan lidahnya akan menjelaskan kepadamu rasa hatinya“. Seorang Muslimah yang dapat menjaga lisannya mendapatkan banyak keuntungan.

Salah satunya, ia dijanjikan masuk surga oleh Rasululah SAW. “Barang siapa yang dapat memberikan jaminan kepadaku tentang kebaikannya apa yang ada di antara kedua tulang rahangnya, mulut atau lidah, serta antara kedua kaki nya, kemaluannya, maka saya memberikan jaminan surga untuknya“.

Selain itu, bagi Muslimah yang dapat menahan diri dari membicarakan hal-hal yang membawa keburukan, ia dijanjikan akan dijauhkan dari panasnya api neraka jahanam. Ia juga akan dihindarkan dari kebinasaan.

Seseorang yang banyak diamnya dan tidak suka mengumbar ucapan yang sia-sia, biasanya ia lebih sering menghabiskan waktunya untuk berpikir. Apabila ia berpikir tentang kebesaran Allah SWT, mengingat akan nikmat yang telah didapat, dan mengingat kematian maka kadar keimanannya pun juga akan bertambah. Menjaga lisan termasuk dalam perbuatan yang meningkatkan iman seseorang. Wallahu A’lam. (republika.co.id/Putri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.