Wanita Cantik asal Garut, 7 Tahun Jual Aksesoris Agustusan di Sumenep

Avatar of PortalMadura.com
Wanita Cantik asal Garut, 7 Tahun Jual Aksesoris Agustusan di Sumenep
Tania Bintang Indriyani, penjual aksesoris agustusan asal Garut, Jabar, memperagakan penggunaan blankon merah putih (@portalmadura.com)

PortalMadura.Com, – Menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Rabu 17 Agustus 2022, para penjual dan bendera merah putih menghiasi sudut-sudut jalanan kota Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Salah satunya, mangkal di Jalan Utama Kota, Jl. Trunojoyo, tepatnya di depan Kantor Bappeda Sumenep. Sosok perempuan cantik, Tania Bintang Indriyani, asal Kabupaten Garut, Jawa Barat ini, sudah 7 tahun atau tujuh kali jualan aksesoris agustusan di Sumenep.

Tania biasa disapa, mengaku senang dan kerasan berjualan di Sumenep, selain nyaman dan aman, masyarakatnya baik dan mengesankan. “Orangnya baik-baik, kerasan jualan di sini, mas” kata Tania pada PortalMadura.Com, Selasa (19/7/2022).

Awalnya, Ia datang ke Sumenep setelah sempat berjualan di Bangkalan, Sampang hingga akhirnya masuk Sumenep tahun 2015. Kala itu, berjualan di area Taman Bunga membantu orang tuanya. “Yang merintis awal itu, bapak saya,” terangnya.

Saat ini, Tania bersama keluarga besarnya ikut berjualan di wilayah Sumenep. Ada 6 orang yang disebut satu tim. “Semuanya memang dari keluarga besar saya. Ya, bapak, kakak juga,” katanya.

Ia enggan menyebutkan omset dari jualan aksesoris agustusan tersebut. Namun yang merasakan omset turun drastis pada tahun kedua masa Covid-19. Pada tahun pertama pandemi, omsetnya masih stabil dibanding sebelum pandemi.

“Namanya jualan dari tahun ketahun tidak mesti. Kita di sini cuma ngadu nasib. Kan sudah ada ketentuan dari Allah. Omset, ya ada la,” ujarnya tanpa menyebutkan nominal.

Aksesoris agustusan dan bendera merah putih yang Tania jual, bukan miliknya sendiri. Ia hanya mengambil upah 10 persen dari barang-barang yang terjual pada perusahaan di Garut atau tempat mengambil barang.

“Kita bawa barang, berdasarkan pemasaran sebelumnya. Jadi, kita sudah tahu kapasitasnya Madura, biar tidak terlalu banyak kalaupun ada yang tidak laku,” katanya.

Umumnya, yang membeli aksesoris agustusan dan bendera merah putih itu perkantoran. Masyarakat umum juga ada untuk aksesoris tertentu. Ia menyediakan banyak jenis aksesoris dan ukuran hingga aksesoris khas Garut berupa domba.

Harga Bersaing

Wanita Cantik asal Garut, 7 Tahun Jual Aksesoris Agustusan di Sumenep
Tania Bintang Indriyani, penjual aksesoris agustusan asal Garut, Jabar, memperlihatkan salah dagangannya (@portalmadura.com)

Aksesoris agustusan yang Tania jual, lebih dari 10 jenis. Begitu juga ukuran dari bendera merah putih. Ukuran dan kualitas kain yang membedakan harga.

Background 10 meter, saya nawarin Rp300 ribu, tapi masih ada potongan. Ada 9 macam background. Ada yang 10 meter ada yang 5 meter. Ada juga yang Rp100 ribu, tergantung kualitas kain. Tapi kalau beli banyak harganya beda dan ada bonus juga,” ucapnya.

Untuk ukuran bendera merah putih, ada 4 ukuran dam beda harga. “Ukuran 90 cm Rp15 ribu, 120 Rp25 ribu, 1,5 meter Rp40 ribu dan ukuran 1,80 Rp60 ribu per lembar. Diskon ada kalau beli banyak, bisa bisik-bisik la,” kata Tania dibalut senyum ramah.

Jenis umbul-umbul ada dua, yakni polos dan ada yang terdapat gambar burung Garuda dan bandir umbul-umbul ada 10 macam. “Termurah Rp15 ribu. Kalau yang besar Rp120 ribu ukuran 5 meter. Yang berlogo Sumekar juga ada, Rp65 ribu,” sebutnya.

Umbul-umbul yang ada logo Sumekar, kata dia, merupakan inisiatif dirinya untuk masyarakat Sumenep. “Special buat warga Sumenep. Ya, dicetak di Garut,” katanya.

Aksesoris berukuran kecil dipatok dari Rp5 ribu-Rp15 ribu. Dan juga menyediakan blankon merah putih. Selain itu, ada juga souvenir khas Garut berupa dompa antara Rp85-Rp150 ribu. “Tergantung besar kecilnya ukuran. Bahannya (domba Garut) dari kayu dan bulu boneka,” terangnya.

Bahkan, Tania juga memberi kesempatan bagi warga Sumenep yang akan memesan khusus di luar momentum perayaan Hari Kemerdekaan RI. “Kalau mau pesan juga bisa, 5 kodi la paling sedikit. Ngepress sablonnya itu minimal 500 pcs. Sablonnya yang press, bukan yang manual. Harganya dari Rp25 ribu-Rp30 ribu per psc,” terangnya.

Misalnya, hanya mau pesan bahannya dan akan disablon sendiri. Tania, juga terbuka untuk masyarakat Sumenep. “Mau pesan bahannya saja boleh, sablonnya di Sumenep gak papa,” katanya mengakhiri perbincangan dengan PortalMadura.Com.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.