Warga Tagih Janji Politik Wabup Sumenep “Ngantor” di Kepulauan

Avatar of PortalMadura.com
Penulis: TaufikurrahmanEditor: Desy Wulandari
Warga Tagih Janji Politik Wabup Sumenep "Ngantor" di Kepulauan
dok. Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah (Ist)

PortalMadura.Com, Warga kepulauan Sumenep, Madura, Jawa Timur, menagih janji politik Wakil Bupati Sumenep yang akan “ngantor” di kepulauan setelah terpilih duet Fauzi-Eva.

Salah seorang warga kepulauan Sumenep Abdul Mahmud mengaku kecewa dengan janji politik itu karena tidak ada realisasinya. Padahal, kata dia, roda pemerintahan Fauzi-Eva sudah bergulir lebh 1 tahun.

Janji politik itu, kata dia, jangan asal bicara jika tidak mungkin untuk direalisasikan. “Anak TK juga bisa kalau hanya berbicara. Tapi ini soal janji politik yang harus dilakukan,” katanya, Kamis (10/2/2022).

Menurutnya, janji politik itu adalah awal dari sebuah komitmen seorang figur. “Ngantor” di kepulauan memang ditunggu-tunggu oleh warga sebagai sarana menyampaikan aspirasi yang diwujudkan dalam program.

“Artinya, jika ngantor di kepulauan akan lebih dekat dengan warga. Dan Tidak hanya itu, warga akan lebih mudah menyampaikan keluhan dan memperoleh solusi,” ujarnya.

“Kami harap, janji politik yang disampaikan ditepati,” tandasnya.

Sementara, Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah menjelaskan, “ngantor” di kepulauan itu bukan berarti menetap dan berlama-lama. Selama ini, kata dia, sudah berkunjung ke pulau.

“Kemarin saya dua hari di Pagerungan Besar. Saya ketemu dengan para pihak, baik ke lembaga pendidikan, pondok pesantren, postu, muslimat dan lainnya,” terangnya.

Era kepemimpinan dirinya bersama Bupati Sumenep Achmad Fauzi porsi kunjungan kepulau cukup intens. “Bila dulu ada safari kepulauan, era sekarang bersama pak bupati, bisa setiap bulan berkunjung jika kondisi cuaca memungkinkan,” katanya.

“Saya kan juga harus berbagi tugas dengan bapak bupati. Daratan juga butuh kita. Dan kunjungan itu bukan hanya satu pulau, kita memiliki banyak pulau yang mengharuskan kita keliling pulau,” terangnya.

Bahkan, dirinya sempat menjadwalkan berkunjung ke Pulau Sakala yang merupakan pulau terluar atau paling timur dari zona Waktu Indonesia Barat. “Karena tidak ada kapal akibat cuaca buruk, kami tidak bisa berangkat,” pungkasnya.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.