PortalMadura.Com, Sumenep – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumenep, Madura, Jawa Timur meminta agar warga mewaspadai potensi terjadinya angin puting beliung di bulan Januari 2016 ini. Sebab, cuaca hujan yang tidak merata ini bakal menyebabkan potensi terjadinya angin puting beliung lebih tinggi.
“Hujan yang tidak kontinue ini cenderung menyimpan energi yang memicu pembentukan awan cumulonimbus yang menyebabkan puting beliung,” jelas prakirawan BMKG Sumenep, Endriyono, Senin (04/01/2016).
Endriyono menerangkan, awan cumulonimbus (CB) berpotensi menyebabkan terjadinya puting beliung, terutama di daerah-daerah lapang atau pesisir.
“Bagi warga yang berada di wilayah lapang atau pesisir harus mewaspadai terjadinya puting beliung,” harapnya.
Ia menerangkan, intensitas hujan di Sumenep pada 10 hari pertama di bulan Januari ini masih tergolong ringan dan sedang. Curah hujan akan mengalami peningkatan pada 10 hari kedua di bulan Januari ini.
“Ada pergeseran musim akibat badai el-nino, sehingga musim kemarau menjadi lebih panjang. Puncak curah hujan diperkirakan akan terjadi pada pertengahan Februari, tidak seperti tahun sebelumnya pada akhir Januari sudah puncak musim hujan,” bebernya.
Berdasarkan data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, daerah-daerah yang rawan terjadi angin puting beliung di wilayah daratan yakni Kecamatan Pasongsongan, Ambunten, Dasuk, Dungkek, Kalianget, Saronggi, Bluto, Pragaan, dan Lenteng. Sedangkan untuk wilayah kepulauan yakni Pulau Sapeken dan Kangean. (arifin/choir)