Waspada, Depresi Ibu Bisa Berdampak pada Perkembangan IQ Anak

Avatar of PortalMadura.com
Waspada, Depresi Ibu Bisa Berdampak pada Perkembangan IQ Anak
ilustrasi

PortalMadura.Com – Setiap orang pasti menginginkan tubuhnya selalu sehat bugar tanpa ada gangguan pikiran. Namun apa daya, terlalu banyaknya tuntutan hidup dan masalah pekerjaan baik di rumah atau di kantor terkadang membuat sebagian orang .

Jika hal itu sampai terjadi, tentunya menjadi mimpi buruk yang sangat menakutkan bagi kebanyakan orang. Stres semacam ini, apalagi yang mengalaminya adalah seorang ibu yang memiliki anak, maka bisa mengakibatkan dampak negatif pada pertumbuhan si kecil.

Sebagaimana sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa jika seorang , maka akan mempengaruhi -anaknya sejak bayi hingga remaja.

Para peneliti mengambil sampel dari 875 ibu-ibu kelas menengah atau bawah di Chili dan anak-anak mereka selama periode 16 tahun, mengevaluasi peserta kira-kira setiap empat tahun.

Menurut Patricia East dari University of California San Diego School of Medicine dan rekan-rekannya, pada titik tertentu sekira setengah dari ibu-ibu tersebut memiliki gejala depresi, dan sepertiga mengalami depresi berat.

Pada usia lima tahun, anak-anak dengan ibu yang mengalami depresi berat memiliki skor IQ verbal rata-rata 7,3 (pada skala 1 sampai 19), dibandingkan dengan anak-anak yang ibunya tidak depresi, mendapatkan skor lebih tinggi 7,8.

Perbedaannya mungkin tidak tampak besar, tetapi itu benar-benar signifikan, penting dan sangat berarti bagi keterampilan belajar anak-anak. Anak-anak tersebut, akan memiliki kosakata yang lebih sedikit dan keterampilan pemahaman yang lebih buruk.

Tim peneliti juga menemukan bahwa ibu yang depresi juga tidak berinteraksi dengan anak-anak mereka. Para peneliti pun mengamati komunikasi emosional dan verbal ibu dengan anak-anak mereka selama interaksi spontan di rumah. Mereka mengamati seberapa sering seorang ibu memuji anak-anak mereka, membacakan buku kepada mereka, memeluk mereka, dan hal-hal positif lainnya.

Hasilnya, para ibu yang mengalami depresi cenderung kurang responsif, kurang kasih sayang, dan dingin. Mereka tidak berinvestasi secara emosional atau memberikan materi pembelajaran kepada anak mereka, sebanyak ibu yang tidak depresi.

Mereka menemukan bahwa tingkat dukungan emosional, verbal, dan pendidikan seorang ibu lebih terkait erat dengan tingkat depresinya ketika anak-anak bertambah tua.

Michael Schoenbaum, penasihat senior untuk layanan kesehatan mental, epidemiologi, dan ekonomi di National Institute of Mental Health di Bethesda, Maryland, mengatakan bahwa ibu yang depresi memiliki berbagai efek buruk pada anak-anak selama perkembangan mereka.

Meski demikian, dia mengatakan penelitian itu tidak dapat membuktikan bahwa depresi ibu adalah penyebab masalah utama pada anak-anak. Namun, hal ini tidak mengurangi gambaran besar mental seorang ibu dapat membentuk perkembangan seorang anak,

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan skrining untuk depresi bagi ibu-ibu yang baru melahirkan. Dengan demikian, dokter tidak hanya memantau kesehatan anak-anak, tapi juga keluarga yang kedatangan bayi tersebut.

Selain itu, para penulis juga memberikan catatan khusus, yakni gaya wanita mengasuh ibu-ibu di Chili mungkin berbeda dari wanita di tempat lain. Yang pasti, jika seorang ibu depresi maka dia harus mencari bantuan atau intervensi sehingga dia mungkin akan menjadi orang tua yang lebih baik dan membesarkan anak dengan nilai verbal yang lebih tinggi. (okezone.com/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.