Tertidur Kemudian Tidak Mengulang Wudu
Sebagian orang tertidur di masjid, kemudian ketika iqamat dikumandangkan ia dibangunkan oleh orang di sebelahnya lalu langsung bangkit salat tanpa berwudu lagi.
Orang yang seperti ini wajib baginya untuk berwudu, karena ia lelap dalam tidurnya. Adapun kalau dia sekedar mengantuk dan tidur ringan sehingga masih mengetahui siapa yang ada di sekitarnya, maka tidak wajib baginya untuk berwudu lagi. Hal ini, dengan syarat tidurnya orang tersebut dengan duduk.
Meninggalkan Istinsyaq dan Istintsar
Istinsyaq, yaitu menghirup air lewat hidung sampai ke pangkal hidung. Sedangkan Istintsar mengeluarkannya (air yang dihirup tadi) dari hidung. Sebagian kaum muslimin ketika bewudu hanya memasukan jarinya yang basah ke dalam hidung.
Dalil tentang Istinsyaq dan istintsar, yaitu hadis yang terdapat dalam Shahih al-Bukhari: Dari Humran, (beliau menyifati wudu Utsman R.A). Kemudian ia memasukkan tangan kanannya di bejana, lalu ia berkumur, menghirup air ke hidung (dan mengeluarkannya, l/49).
Rasulullah bersabda: ”Barangsiapa berwudu, hendaklah ia menghirup air ke hidung (dan mengembuskannya kembali); dan barangsiapa yang melakukan istijmar (bersuci dari buang air besar dengan batu), hendaklah melakukannya dengan ganjil (tidak genap)”.
Menganggap Mengusap Leher Dianjurkan
Padahal sebenarnya tidak demikian, ia tidak dianjurkan dan tidak termasuk ibadah wudu.
Doa pada Saat Membasuh Anggota Wudu
Imam An-Nawawi berkata, “doa pada saat membasuh anggota wudu tidak memiliki dasar.”
Dalam fatwa Lajnah Daimah Nomor. 2588 dikatakan, “Tidak ada doa dari Rasulullah pada saat membasuh dan mengusap anggota wudu. Doa yang disebutkan dalam hal ini adalah bikinan orang tidak berdasar”.
Hal yang dikatahui secara syariat, yaitu basmalah di awal wudu, mengucap dua kalimat syahadat di akhir wudu, dan ditambah dengan: “Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci”. (infoyunik.com/Salimah)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
