Wujudkan Hidup Bebas Utang Setelah Mudik Lebaran, Begini 3 Caranya

Avatar of PortalMadura.com
Wujudkan Hidup Bebas Utang Setelah Mudik Lebaran, Begini 3 Caranya
Ilustrasi (grid.id)

PortalMadura.Com – Merayakan Hari Raya Idul Fitri di kampung halaman dengan keluarga besar dan bertemu teman lama tentu menjadi momen yang diharapkan sebagian orang. Apalagi tahun ini pemerintah sudah mengizinkan mudik lebaran 2022.

Biasanya perbelanjaan mudik lumayan banyak dipersiapkan dan memakan biaya tinggi. Walaupun THR sudah didapat dari perusahaan, tapi pengeluaran yang berlebihan bukan tidak mungkin akan membuat Anda terjebak dalam utang setelah pulang dari mudik.

Seyogyanya, nikmati momen mudik Lebaran dengan penuh kehangatan dan kesederhanaan tanpa beban keuangan di kemudian hari. Bijak saat mudik, bahagia tidak lekang waktu akan bersemayam di hati.

Oleh karena itu, dalam menghindari jeratan utang pasca mudik, berikut tipsnya dari Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Dimas Ardhinugraha, seperti dilansir Merdeka.com:

Silaturahmi Tanpa Pamer

Dimas menilai ibadah puasa yang dilakukan dengan disiplin selama sebulan penuh seharusnya bisa melatih diri dalam mengendalikan hawa nafsu, termasuk naluri untuk pamer. Sejatinya, pulang kampung merupakan ajang silaturahmi yang penuh keakraban dan kehangatan.

Namun, terkadang sebagian orang belum bisa mengendalikan ego yang tinggi, ingin pamer kesuksesan dengan penampilan mentereng dan bagi-bagi angpao dalam jumlah besar.

“Akibatnya, tentu saja pengeluaran menjadi bengkak. THR habis dan daftar tagihan utang menjadi panjang.”

Baca Juga: Kumpulan Desain Twibbon Idul Fitri 1443 H / 2022 M CDR, PNG, PSD

Hindari Pengeluaran Berlebih di Kampung Halaman

Dimas menyebut cara efektif untuk menghindari pengeluaran berlebih adalah dengan membuat daftar rencana pengeluaran, mulai dari biaya transportasi, akomodasi, konsumsi, hingga belanja oleh-oleh. Tanpa membuat rencana yang jelas, pengeluaran kecil-kecil pun dapat terakumulasi menjadi sekumpulan biaya yang besar.

“Maka, buatlah anggaran mudik.”

Idealnya anggaran ini dibuat sebelum melakukan pemesanan tiket dan penginapan. Namun, jika saat ini Anda sudah selesai melakukan pemesanan, maka kontrol anggaran lainnya, seperti pada pos konsumsi, transportasi, angpao, belanja pakaian dan oleh-oleh.

“Memang jajan makanan khas dearah, belanja, dan membeli oleh-oleh akan sangat membantu pertumbuhan ekonomi daerah, namun kita harus tetap menyesuaikan dengan kemampuan keuangan masing-masing.”

Berbeda dengan pengguna uang tunai yang akan mengerem pembelanjaannya ketika uang menipis, pengguna kartu kredit harus ekstra hati-hati dalam mengontrol pembelanjaan non-tunai ini. Jangan sampai usai mudik membawa oleh-oleh utang segunung.

Selalu Ingat Ada Kebutuhan Hidup Lain

Saat mudik, Dimas mengungkapkan terkadang seseorang lupa tentang tanggung jawab lainnya yang masih harus dipenuhi. Misalnya, 1-2 bulan sesudah Lebaran akan ada beban pengeluaran untuk pendaftaran sekolah anak, perpanjang STNK kendaraan, dan lain-lain. Sebaiknya jangan habiskan THR, dan utamanya hindari berutang.

“Merayakan Lebaran di kampung halaman dengan penuh kehangatan nan sederhana akan jauh lebih baik daripada perayaan penuh kemewahan sesaat disusul carut-marut keuangan sesudahnya.”

Bagi sebagian kalangan, mudik ke kampung halaman merupakan momen besar yang membutuhkan dana cukup besar. Agar mudik tahun berikutnya lebih nyaman, sisihkan sebagian penghasilan bulanan untuk persiapan mudik tahun berikutnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.