PortalMadura.Com, Sumenep – Yayasan atau Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi PGRI (PPLP PT PGRI) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Sumenep, Madura, Jawa Timur menantang mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa soal aset kampus dan kepengurusan yayasan untuk mendatangkan tim audit independen.
“Kami tantang mahasiswa, datangkan lembaga audit, mahasiswa tentu rasional dan tentu paham aturan,” kata pengurus PPLP PT PGRI STKIP Sumenep, Ahmad Mahsun, Kamis (7/01/2016).
Ia menegaskan, untuk membuktikan dugaan penggelapan sejumlah aset sebagaimana diteriakkan mahasiswa itu hanya bisa dilakukan dengan audit atau lembaga hukum.
“Kalau kami harus membawa satu persatu aset kampus itu ke depan mahasiswa, itu prosedur apa namanya,” terangnya.
Jika pihaknya harus membawa LPJ yayasan ke depan mahasiswa, dinilai menyalahi aturan internal yayasan.
“Kalau LPJ itu difoto kopi dan dibawa ke hadapan mahasiswa, itu sudah menyalahi prosedur internal yayasan,”ucapnya.
Ia menegaskan, beberapa waktu lalu pengurus PGRI Jatim pernah datang ke STKIP guna melihat LPJ tersebut dan hasilnya tidak ada masalah.
“Kami bekerja sudah sesuai prosedur yang ada, jadi kenapa harus takut,” tukasnya.
Sebelumnya, puluhan mahasiswa melakukan unjuk rasa dan menyegel sekretariat PPLP PT PGRI Sumenep dengan memberi palang babmu puntuk masuk tersebut lantaran yayasan tidak bisa memenuhi tuntutan mahasiswa. (arifin/choir)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
