PortalMadura.Com, Jakarta – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menginginkan sidang penentun (isbat) 1 Syawal kembali dilakukan secara terbuka oleh pemerintah.
“Kita menyayangkan sekali dalam satu tahun ini sidang Isbat diadakan secara tertutup,” kata Ketua Lajnah Falakiyah PBNU, KH A Ghozali Masroeri dalam konferensi pers penentuan 1 Syawal 1436 H, Kamis (2/7/2015) di lantai 5 Gedung PBNU Kramat Raya Jakarta, dilansir nu.or.id.
Menurutnya, sidang isbat yang disiarkan langsung secara terbuka manfaatnya besar sekali. “Kami mengimbau kembali dilakukan secara terbuka,” tegasnya.
Ia menjelaskan, setidaknya ada lima manfaat sidang isbat terbuka, pertama, manfaat syiar ditengah hiruk-pikuknya informasi negatif. Kedua, silaturrahim antar ormas, baik secara siaran langsung melalui televisi atau saat sidang isbat.
Ketiga, dengan sidang isbat terbuka merupakan media pencerdasan umat. Keempat, mudah diakses oleh umat, cepat dan murah dengan catatan tidak bertele-tele.
“Jadi, tak hanya pencerdasan di bidang Iptek, tetapi juga pencerdasan dibidang pengetahuan dalam menentukan awal bulan kepada umat,” ujarnya.
Kelima, lanjutnya, mendorong adanya sikap percaya masyarakat terhadap metode-metode yang digunakan pemerintah. Artinya, dengan manfaat sidang isbat terbuka, umat lebih memilih mengikuti pemerintah setelah 11 tahun lalu umat selalu mendasarkan diri pada organisasinya masing-masing.
“Pemerintah jangan terlalu percaya diri dengan mengatakan bahwa perayaan Idul Fitri akan bersamaan. Karena kenyataannya jalan menuju penyatuan masih terlalu jauh,” tandasnya.(nu.or.id/har)