PortalMadura.Com, Pamekasan – Sedikitnya ada 11 kecamatan dari 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, rawan terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun 2018.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, Akmalul Firdaus mengungkapkan, pihaknya saat ini tengah menginventarisir desa yang terdampak kekeringan melalui camat di setiap kecamatan. Hasilnya, ada 11 kecamatan yang menjadi daerah kering.
“Tidak semua kecamatan, di Pamekasan ini ada 11 kecamatan yang berpotensi terdampak kekeringan. Kecuali Kecamatan Kota dan Kecamatan Galis,” terangnya, Jumat (13/7/2018).
Pihaknya akan mengajukan surat kepada Penjabat Bupati (Pj) Bupati Pamekasan, Fattah Jasin, untuk diterbitkan Surat Keputusan (SK) tentang daerah kering dengan dilampirkan jumlah desa terdampak kekeringan dan surat edaran dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
“Alhamdulillah setelah kita kirim surat ke camat dan masuk semua, kita sekarang sedang merekap. Jadi, gambaran kekeringan itu tidak beda jauh dari tahun sebelumnya, ada 80 desa 310 dusun,” jelasnya.
Dikatakan, SK penetapan daerah kering itu sebagai payung hukum dalam mendistribusikan air kepada masyarakat dan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
“Kalau administrasinya selesai, Insya Allah awal Agustus ini kami distribusikan air bersih kepada beberapa desa yang terdampak kekeringan tersebut. Soal sampai kapan akhir waktu distribusi itu, kami akan koordinasi dengan BMKG,” tutup dia. (Marzukiy/Putri)