12 Kesunahan Bersiwak dalam Islam

Avatar of PortalMadura.com
12 Kesunahan Bersiwak dalam Islam
Ilustrasi (Islampos)

PortalMadura.Com – Setelah bangun tidur, gosok gigi biasanya tidak luput dari pandangan seseorang untuk dilakukan. Karena, hal ini sudah menjadi rutinitas yang sering dilakukan agar gigi selalu bersih dan sehat.

Mungkin sekilas tampak sepele, tapi sebenarnya aktivitas ini memiliki peranan penting, baik dari segi interaksi dengan orang lain atau pelaksanaan ibadah pada Allah SWT.

Bisa dibayangkan, bagaimana perasaan Anda saat berbincang dengan orang lain kemudian tiba-tiba mencium bau mulut yang tidak sedap. Tentunya akan membuat Anda merasa tidak nyaman sendiri. Bukankah itu mengganggu?.

Sama halnya saat seseorang melaksanakan salat, ketika tidak gosok gigi dan ada sisa-sisa makanan di mulut, bukan tidak mungkin seseorang akan mengunyah-ngunyah makanan tersebut. Akibatnya, akan mengganggu konsentrasi salat.

Menyikapi hal itu, tahukah Anda jika ternyata banyak hikmah dari gosok gigi yang disunahkan oleh syariat tersebut. Sebagaimana dilansir Okezone.com yang dikutip dari NU Online, gosok gigi atau bersiwak cukup penting diperhatikan.

Bahkan, Anda disunahkan mengajari anak kecil bersiwak. Tujuannya bukan untuk kesehatan mulutnya semata tapi juga membiasakan mereka melakukan kesunahan-kesunahan sejak dini sebagai bekal kelak saat dewasa.

قَالُوا وَيُسْتَحَبُّ أَنْ يُعَوِّدَ الصَّبِيَّ السِّوَاكَ لِيَأْلُفَهُ كَسَائِرِ الْعِبَادَاتِ

Artinya: “Para ulama mengatakan bahwa disunahkan untuk melatih kebiasaan anak kecil untuk bersiwak supaya anak terbiasa melakukannya sebagaimana ibadah-ibadah yang lain,” (Imam Nawawi, Al-Majmu' Syarah al-Muhadzab, [Dar al-Fikr], juz 1, hal. 283).

Banyak ulama termasuk di antaranya Imam Nawawi menyampaikan, saat bersiwak diutamakan memakai jenis kayu arok. Namun apabila menggunakan selain kayu tersebut yang penting adalah kasar seperti gosok gigi, maka tetap mendapatkan kesunahan.

Bersiwak juga disunahkan dilakukan secara berulang kali bagi Anda yang melaksanakan salat yang mempunyai takbiratul ihram berulang-ulang seperti salat tarawih, duha, salat qabliyah ba'diyah empat rakaat yang dilakukan dengan dua kali salam, dan lain sebagainya.

Kesimpulan ini diambil dari redaksi hadis yang menggunakan frasa “niscaya saya perintahkan kepada mereka untuk bersiwak setiap kali salat”.

إذَا أَرَادَ أَنْ يُصَلِّيَ صَلَاةً ذَاتَ تَسْلِيمَاتٍ كَالتَّرَاوِيحِ وَالضُّحَى وَأَرْبَعَ رَكَعَاتٍ سُنَّةَ الظُّهْرِ أَوْ الْعَصْرِ وَالتَّهَجُّدَ وَنَحْوَ ذَلِكَ اُسْتُحِبَّ أَنْ يَسْتَاكَ لِكُلِّ رَكْعَتَيْنِ لِقَوْلِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَأَمَرْتهمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَلَاةٍ أَوْ مَعَ كُلِّ صَلَاةٍ وَهُوَ حَدِيثٌ صَحِيحٌ كَمَا سَبَقَ

Artinya: “Jika ada orang yang ingin melakukan salat yang mempunyai banyak salam seperti salat tarawih, duha, salat empat rakaat sunah zuhur dan asar, tahajud, dan lain sebagainya, maka disunahkan bersiwak setiap kali dua rakaat karena berdasar sabda Rasulullah ﷺ ‘niscaya akan aku perintahkan kepada mereka untuk bersiwak pada setiap kali salat.' Hadis tersebut sahih,” (Imam Nawawi, Al-Majmu' Syarah al-Muhadzab, hal. 283).

Keterangan-keterangan di atas menunjukkan betapa siwak atau gosok gigi merupakan kegiatan yang tidak wajib tapi perlu Anda perhatikan sebab sedemikian pentingnya.

Lalu bagaimana tata cara gosok gigi atau bersiwak yang disunahkan?. Berikut kesunahan dalam bersiwak sesuai dengan kitab Al Baijuri, juz 1, halaman 84-85:

Dimulai dari Niat

Tidak bisa dipungkiri jika segala sesuatu perlu dimulai dari niat, termasuk dalam urusan menggosok gigi. Karena, seseorang yang gosok gigi secara kebetulan atau memang sudah menjadi rutinitasnya setiap hari, bisa tidak mendapat ketika dijalankan tanpa niat melakukan kesunahan.

Bersiwak Menggunakan Tangan Kanan

Tindakan ini dilakukan karena mengikuti perilaku Rasulullah, yang ketika menjalankan hal-hal baik menggunakan tangan kanan. Hal ini juga sebagai pembeda antara bersiwak dan istinja' (cebok) atau kegiatan yang identik dengan barang kotor lainnya.

Jari Kelingking di Bawah Batang Siwak (sikat gigi)

Apabila jari kelingking di bawah batang sikat gigi maka jari manis, jari tengah dan jari telunjuk berada di atas batang siwak dan jempol berada di bawah bagian kepada siwak. Setelah bersiwak, hendaknya batang siwak diletakkan di bagian belakang telinga kiri.

Artinya: “Disunahkan menjadikan jari kelingking berada di bawah batang siwak, sedangkan jari manis, tengah dan telunjuk di atasnya dan jempol di bagian atas kepala siwak. Setelah bersiwak, kayu siwak diletakkan di belakang telinga bagian kiri. Hal ini berdasarkan hadis Baginda Nabi Muhammad,” (Ibrahim Al-Bayjuri, Hasyiyah Syekh Ibrahim Al-Bayjuri, [Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, Beirut], juz 1, hal. 84).

Baca Juga : Umat Muslim, Ini 5 Sunah Rasulullah Ketika Bangun Tidur

Masih dalam kitab yang sama, sebagian ulama menyunahkan membaca doa berikut pada saat permulaan gosok gigi:

اَللَّهُمَّ بَيِّضْ بِهِ أَسْنَانِيْ، وَشُّدُّ بِهِ لِثَاتِىْ، وَثَبِّتْ بِهِ لَهَاتِيْ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْهِ ياَ اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Allâhumma bayyidl bihî asnânî, wa syuddu bihî litsâtî, wa tsabbit bihî lahâtî, wa bârik fîhi, yâ Arhamar Râhimîn“. Artinya: “Ya Allah, semoga Engkau putihkan gigi-gigiku, kokohkan gusi-gusiku, kuatkan katup nafas kami, berilah kami keberkahan, wahai zat yang Maha-paling kasih”.

Menelan Ludah Saat Memulai Gosok Gigi

Disunahkan menelan ludah pada kali pertama memulai bersiwak walaupun kayu atau batang siwak yang dibuat untuk gosok gigi tidak dalam kondisi baru. Selain itu, disunahkan juga untuk mencuci batang siwak pada setiap kali bersiwak.

Panjang Siwak Lebih dari Satu Jengkal

Panjang batang sikat gigi atau kayu siwak makruh jika lebih panjang dari satu jengkal. Apabila lebih dari satu jengkal, konon setan numpang naik pada sisi lebihnya.

Siwak Ada Guritannya

Selain panjang batangnya yang lebih dari sejengkal, juga disunahkan ada guritan-guritan celah pada kayu siwak, atau kalau dalam sikat gigi ada sudah cukup karena ada bulu-bulunya.

Bersikap Tenang dan Diam

Ketika Anda akan bersiwak maka hukumnya makruh sambil berbicara atau berbincang dengan orang lain. Jadi, akan lebih baik jika Anda bersikap tenang dan diam.

Memulai dari Bagian Kanan

Anda disunahkan memulai bersiwak dari area mulut bagian kanan sampai separuh. Baru kemudian bagian separuh yang kiri. Hal itu berlaku untuk bagian dalam daripada gigi serta gigi bagian luar.

Menggosok Pangkal Gigi

Selain itu, disunahkan gosok gigi bagian pangkal gigi geraham, baik secara membujur maupun melintang.

Menggosok Langit-langit Mulut

Selanjutnya, sunah menggosok bagian langit-langit mulut dan gigi-gigi yang masih tersisa secara melintang.

Menggosok Lidah

Dalam hal ini bukan berarti Anda menggosoknya secara keras, tapi caranya yaitu dengan menggosok bagian lidah secara membujur.

Pelan dan Lembut

Terakhir, hal yang perlu Anda perhatikan ketika melakukan gosok gigi yaitu Anda perlu melakukannya secara lembut dan pelan-pelan. (Ustadz Ahmad Mundzir, pengajar di Pesantren Raudhatul Quran an-Nasimiyyah, Semarang)

Demikian sejumlah kesunahan dalam melakukan gosok gigiatau bersiwak yang perlu Anda ketahui. Wallahu a'lam.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.