2 Alasan Doa Seseorang Tak Dikabulkan Allah SWT

Avatar of PortalMadura.com
2 Alasan Doa Seseorang Tak Dikabulkan Allah SWT
ilustrasi

PortalMadura.Com – Doa merupakan salah satu senjata umat Islam untuk bisa menggapai hal-hal yang diinginkannya. Sayangnya, tidak semua doa yang mereka panjatkan langsung dikabulkan oleh Allah SWT, bahkan ada beberapa doa yang baru bisa terkabulkan setelah sekian lamanya.

Melansir dari Republika.co.id, Selasa (10/9/2019), Abdul Qadir-Jailani dalam Mafatih al-Ghaib mengatakan, jangan salahkan Allah bila doa tidak dikabulkan dan jangan pula menggerutu atau jemu. Lantas, mengapa doa umat Muslim bisa tidak terkabulkan?.

Sebenarnya, ada dua alasan yang mendasari doa seseorang tertolak. Pertama, tidak memerhatikan adab berdoa, baik adab lahir maupun adab batin. Rasulullah bersabda: ”Doa seorang hamba Allah tetap dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk suatu perbuatan dosa atau memutuskan silaturahmi atau tidak terburu-buru segera dikabulkan.” Seorang sahabat bertanya, ”Wahai Rasulullah, apakah maksud terburu-buru?” Rasulullah menjawab, ”Ia mengatakan, ‘aku telah berdoa tapi aku tidak melihat doaku dikabulkan’, sehingga ia mengabaikan dan meninggalkan doanya itu” (HR Muslim).

Perlu umat Islam ketahui, bahwa doa yang menunjukkan tanda-tanda tidak segera dikabulkan, maka mereka harus tetap berbaik sangka kepada Allah SWT. Pasalnya, ada rencana Allah yang tidak bisa diduga-duga oleh manusia. Bisa jadi Allah mengganti bentuk pengabulan doa dengan sesuatu yang lebih bermanfaat bagi si pemohon atau ditunda pengabulannya hingga hari akhirat dalam bentuk deposito pahala.

Baca Juga: Umat Muslim, Begini Adab Doa yang Benar Agar Dikabulkan Oleh Allah

Kedua, perilaku buruk. Syaqiq al-Balkhi bercerita: ketika Ibrahim bin Adham berjalan di pasar-pasar Bashrah, orang-orang mengerumuni beliau. Mereka bertanya, mengapa Allah belum juga mengabulkan doa mereka padahal telah bertahun-tahun berdoa, serta bukankah Allah berfirman, ”Berdoalah kalian, maka Aku mengabulkan doa kalian”. Ibrahim bin Adham menjawab, ”Hatimu telah mati dari sepuluh perkara”.

” Yakni, pertama engkau mengenali Allah, tetapi tidak menunaikan hak-Nya. Kedua, engkau membaca kitab Allah, tetapi tidak mau mempraktikkan isinya. Ketiga, engkau mengaku bermusuhan dengan iblis, tetapi mengikuti tuntunannya. Keempat, engkau mengaku cinta Rasulullah, tetapi meninggalkan tingkah laku dan sunah beliau. Kelima, engkau mengaku senang surga, tetapi tidak berbuat menuju kepadanya”.

“Keenam, engkau mengaku takut neraka, tetapi tidak mengakhiri perbuatan dosa. Ketujuh, engkau mengakui kematian itu hak, tetapi tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Kedelapan, engkau asyik meneliti aib-aib orang lain, tetapi melupakan aib-aib dirimu sendiri. Kesembilan, engkau makan rezeki Allah, tetapi tidak bersyukur pada-Nya. Dan kesepuluh, engkau menguburkan orang-orang, tetapi tidak mengambil pelajaran dari peristiwa itu” jelasnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.