24 KL Perpekan, Nelayan Masih Kekurangan BBM

Avatar of PortalMadura.com

SUMENEP (PortalMadura) – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) di , Sumenep, Madura, Jawa Timur sering kehabisan stok . Padahal jatah dari Pertamina mencapai 8 kilo liter (KL) setiap kali pengiriman.

Dalam satu pekan, SPBN yang berdekatan dengan Pelabuhan Rakyat Kalianget itu, sebanyak 3 kali pengiriman. Jadi dalam sepekan didroping BBM jenis premium dan solar mencapai 24 KL.

Salah seorang petugas SPBN Kalianget, Abd Razak mengatakan, meski dalam satu pekan ada pengiriman BBM dari pertamina, tetapi SPBN khusus nelayan itu tetap saja tidak mencukupi kebutuhan para nelayan. Itu disebabkan tidak hanya nelayan asal Kalianget yang menebus BBM di SPBN. Melainkan dari kepulauan juga menebus, antara lain,  dari kepulauan Talango, Raas dan Sapudi.

“Kalau pengiriman dari Pertamina memang tiga kali dalam sepekan dengan jatah 8 KL per pengiriman, tetapi tetap saja pembeli sering kembali karena BBM-nya habis,” kata ABD Razak, Jum'at (15/11/13).

Dia juga memastikan, setiap pembeli harus dari kalangan nelayan dengan menunjukan surat rekomendasi dari pemerintah. Jika calon pembeli itu bukan untuk kepentingan nelayan, dipastikan harus kembali dengan tangan hampa.

“Kalau mereka membawa surat rekom, ya kami layani, kalau tidak, kami tolak!. Karena BBM ini kan hanya untuk nelayan, tidak boleh untuk kepentingan kendaraan bermotor,” jelasnya.

Pihaknya juga mengaku heran melihat stok BBM tersebut yang tidak mencukupi kebutuhan para nelayan. “Kami tidak tahu juga, kenapa bisa sampai kurang, sebenarnya jatah BBM untuk SPBN ini kan sudah disesuaikan dengan kebutuhan nelayan setempat,” ujarnya

Dia berharap, pertamina harus memenuhi kebutuhan nelayan atas BBM baik jenis premium maupun solar. “Kami juga berharap, semua kebutuhan nelayan tercukupi,” pungkasnya. (arif/htn).

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.