PortalMadura.Com – Umumnya, mayoritas orang ketika akan mengonsumsi makanan atau minuman yang panas langsung meniupnya supaya bisa cepat dingin. Hal ini mereka lakukan agar bisa membuat makanan atau minuman tersebut bisa cepat dikonsumsi.
Padahal, cara ini ternyata malah memberikan dampak buruk untuk kesehatan. Kebiasaan meniup makanan ataupun minuman yang panas bisa menyebabkan virus masuk ke dalam tubuh dengan mudahnya.
Nah, berikut ini tiga hal yang akan terjadi jika terbiasa mengonsumsi makanan atau minuman yang ditiup, dikutip Detik.com dari The Healthy:
Terjadi Kontaminasi Virus dan Bakteri
Saat terbiasa meniup makanan atau minuman yang panas, hal itu akan memudahkan virus maupun bakteri yang ada di mulut untuk berpindah ke makanan akan semakin besar, apalagi jika ditiup oleh orang lain. Jika seseorang mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, maka akan ada peluang untuk tertular virus dari si peniup.
Menurut studi mikrobiologi, saat meniup ada lebih banyak koloni bakteri yang tertanam dalam makanan. Meskipun penelitian ini belum cukup kuat, tapi seseorang bisa terkena berbagai virus penyakit seperti influenza, TBC, hingga hepatitis. Penyebaran penyakit ini mudah ditularkan melalui udara.
Baca Juga: Pemilik Lahan Hancurkan Pembangunan Pasar Tradisional Batuan, Sumenep
Terjadi Ketidakseimbangan Asam dalam Ddarah
Saat meniup, gas yang keluar dari mulut adalah CO2 atau gas karbondioksida. Gas ini akan membentuk senyawa yang bernama asam karbonat (carbonat acid). Karena bersifat asam, senyawa tersebut dapat memicu ketidakseimbangan pH dalam darah.
Namun, ketidakseimbangan ini hanya bisa dilihat setelah dilakukan pemeriksaan oleh medis. Kadar pH yang normal berkisar antara 7,35 sampai 7,45. Dapat dikatakan terlalu asam bila kurang dari 7,35 yang disebut dengan kondisi asidosis.
Gangguan keseimbangan asam basa ini terjadi jika kadar asam dan basa dalam darah tidak seimbang, sehingga bisa mengganggu kinerja berbagai organ tubuh.
Memicu Masalah Kesehatan
Masalah lainnya yang bisa timbul dari meniup makanan adalah bisa memicu problem kesehatan. Jika makanan mengandung kalsium oksida (CaO) dan bereaksi dengan CO2 dari napas saat ditiup, maka akan menghasilkan batu kapur atau CaCO3. Saat endapan dari CaCO3 semakin banyak, bisa memicu terbentuknya batu pada ginjal.
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
