3 Keadaan Untuk Lakukan Salat Tahajjud Seperti Dicontohkan Rasulullah

Avatar of PortalMadura.com
3 Keadaan Untuk Lakukan Salat Tahajjud Seperti Dicontohkan Rasulullah
Ilustrasi (okezone muslim)

PortalMadura.Com merupakan salat sunah yang dikerjakan pada waktu malam hari sampai waktu salat subuh. Namun yang paling utama yaitu sepertiga malam terakhir. Sedikitnya dua rakaat dan paling banyak sebelas rakaat.

Adapun tata cara salat tahajjud seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW. Salat tahajjud bisa dilakukan dengan tiga keadaan. Sebagaimana dilansir PortalMadura.Com dari laman okezone.com yang dikutip dari buku “Risalah Tuntunan Fiqih Lengkap Kaum Wanita Muslimah Edisi Bahasa Indonesia” karya Jannah Firdaus Mediapro, berikut penjelasannya:

Salat Tahajud dengan Berdiri dari Awal Hingga Akhir

Ini merupakan hal yang lebih utama. Karena salat yang dilakukan dengan duduk pahalanya yaitu setengah dari salat yang dilakukan dengan berdiri.

Salat Tahajud dengan Duduk dari Awal Hingga Akhir Hendaknya posisi duduk tersebut seperti duduk pada waktu tasyahud awal (duduk iftirasy), karena inilah yang utama. Walaupun diperbolehkan melakukannya dengan bersila, apabila ada udzur. Dan tidak diperbolehkan duduk dengan kedua kaki dilonjorkan ke depan, kecuali dalam keadaan darurat.

Salat Tahajud dengan duduk, lalu ketika masih ada ayat yang tersisa, berdiri dan ruku' dengan berdiri. Hal ini berdasarkan hadis 'Aisyah Ra; ”Bahwa Rasulullah melakukan salat dengan duduk, beliau membaca (surat) dengan duduk, ketika tersisa dari bacaannya sekitar 30 (tiga puluh) atau empat puluh ayat, maka beliau berdiri dan membaca dengan berdiri, kemudian beliau ruku' lalu sujud, selanjutnya beliau melakukan seperti itu pada raka'at yang kedua.”

Salat Tahajud Disebut Juga dengan atau Qiyamul Lail

Kebiasaan ini merupakan sifat 'Ibadurrahman (Hamba-hamba Allah Yang Maha Penyayang).

Allah SWT mensifati mereka dalam firman-Nya; “Dan orang-orang yang menghabiskan waktu malam untuk beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud dan berdiri. (QS. Al-Furqan : 64)

Berkata Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di ; “Mereka memperbanyak Salat Malam dengan mengikhlaskannya kepada Rabb mereka, (sebagai bentuk) perendahan diri mereka kepada-Nya.” aisirul Karimir Rahman fi Tafsir Kalamil Mannan.

Hukum Sholat Tahajud Hukumnya yaitu Sunah Muakkadah

Ditekankan dapat dilakukan di awal malam, pertengahannya, atau di akhir malam. Sedangkan waktu yang paling utama adalah pada sepertiga malam yang terakhir.

Sementara jumlah rakaat Salat Tahajud tidak dibatasi dengan jumlah rakaat tertentu. Namun, yang paling utama yaitu mengerjakan sebanyak 11 rakaat atau 13 rakaat termasuk sholat witir, karena jumlah ini yang biasa dilakukan oleh Rasulullah.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.