3 Penyakit Hati Manusia yang Harus Dihindari Menurut Rasulullah

Avatar of PortalMadura.com
3 Penyakit Hati Manusia yang Harus Dihindari Menurut Rasulullah
Ilustrasi (NUonline)

PortalMadura.Com – Menilai orang lain sangatlah mudah, tapi tidak dengan menilai diri sendiri. Terkadang diri sendiri terlalu sibuk mencari kesalahan dan kekurangan orang lain. Padahal, kekurangan dan kesalahan diri sendiri jauh lebih banyak. Hal ini juga termasuk yang harus Anda sadari.

Penyakit hati kerap mengendalikan diri Anda, Sehingga Anda lupa untuk memperbaiki diri sendiri karena Anda merasa tidak ada yang salah terhadap diri Anda. Berikut penyakit hati dilansir dari Republika.co.id. Rabu, (29/4/2020):

Rasulullah mengingatkan: “Tiga hal yang merupakan sumber segala dosa, hindarilah dan berhati-hatilah terhadap ketiganya. Hati-hati terhadap keangkuhan karena keangkuhan membuat Iblis enggan bersujud kepada Adam, dan hati-hatilah terhadap (rakus) karena ketamakan mengantar Adam memakan buah terlarang, dan berhati-hatilah terhadap hati karena kedua anak Adam (Qabil dan Habil) salah seorang di antaranya membunuh saudaranya akibat dorongan iri hati.”
(HR Ibn Asakir melalui Ibn Mas'ud).

Tiga penyakit ini yang membuat kita lupa diri dan terlalu sibuk memperhatikan orang lain. Mengkritisi diri sendiri merupakan ciri orang yang selalu akan memperbaiki dirinya. Sungguh malang bagi orang yang hanya mencari kesalahan orang lain dan merasa dirinya paling benar.

Pada bulan Ramadan ini kita harus lebih mengenal diri sendiri, mempelajarinya, mengikuti mata batin suci (nurani) yang selalu menuntun kepada kebenaran. Bila telah mengenali diri maka kita akan mengenal Tuhan.
Allah SWT berfirman: “Padahal, mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus,” (QS Al Bayyinah: 5).

Sebagai manusia tempatnya salah dan dosa, maka kita harus saling memaafkan, mengingatkan dan berjanji kepada hati. Bahwa diri ini tidak akan melakukan hal yang zalim seperti yang orang lain lakukan.

Sadar diri harus diterapkan setiap hari, jika Anda merasa sakit hati terhadap yang orang lakukan, maka Anda harus sadar apabila melakukan hal yang sama terhadap orang lain. Orang itu akan merasakan sakit hati pula, seperti yang Anda rasakan.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.