Bertemu
Kisah ini menimpa dua orang gadis yang sedang pergi berlibur ke Skotlandia. Keduanya memutuskan untuk menginap di sebuah hotel murah, karena mereka berpikir ini akan menghemat pengeluaran selama mereka berpetualang.
Sebut saja gadis satu berinisil M dan gadis kedua berinisial E. M dan E menginap di hotel tua dan terlihat tidak terawat. Tanpa pikir panjang, keduanya langsung memesan sebuah kamar dengan dua single bed.
Saat mereka tiba di hotel, jam menunjukkan pukul 01.00 waktu setempat sehingga keduanya langsung ingin beristirahat saja. Ketika M dan E sudah bersiap untuk tidur, tiba-tiba M berkata bahwa ia kedinginan dan ingin pergi keluar, ke supermarket untuk mencari sebotol bir dingin.
Setelah meminta izin E, M akhirnya pergi. Jarak hotel ke supermarket memang agak sedikit jauh, yaitu sekitar 3 kilometer. Jadi mungkin akan memakan waktu setengah jam perjalanan bagi M.
Setelah 5 menit kepergian M, pintu kamar tempat keduanya istirahat ada yang mengetuk. Dengan kondisi setengah sadar karena dilanda rasa kantuk yang berat, E membuka pintu. Ia terkejut karena M sudah berdiri di hadapannya.
“Loh, kamu tak jadi pergi ke supermarket?” tanya E agak heran. M hanya menggelengkan kepalanya dan langsung menyelonong masuk ke dalam. Pintu kamar pun ditutup.
M langsung berbaring di kasurnya tanpa mengeluarkan sepatah dua patah kata. Khawatir dengan kondisi M, E mencecarnya dengan banyak pertanyaan.
“Kamu kenapa tidak jadi beli bir? Apa kamu tidak enak badan? Kenapa cuma sebentar keluarnya? Kamu baik-baik saja?” kata E sembari memperhatikan wajah temannya itu. Memang, M tampak pucat. Mungkin kelelahan sehingga dia memutuskan kembali ke hotel tanpa membawa sebotol bir.
M masih diam seribu bahasa. “Ku buatkan secangkir teh?” lanjut E, disertai anggukan kepala dari M. E langsung membuatkan secangkir teh hangat untuk M.
Ketika M sedang meminum teh, tiba-tiba ponsel milik E berdering, tanda ada telepon masuk. Ia pun mencari-cari ponsel miliknya karena sejak tiba di hotel, E sama sekali tidak menyentuh telepon genggamnya itu.
Begitu ponsel ditemukan — ada di dalam kantong baju hangatnya — betapa terkejutnya E yang menyadari bahwa telepon masuk berasal dari M. Dengan rasa takut, ia mengangkat telepon itu pelan-pelan dan dari seberang sana terdengar suara M yang kesal karena dompetnya tertinggal di kamar hotel.
“Kamu siapa? Apa kamu curi ponsel temanku?” kata E setengah ketakutan.
“Hei, ini aku M. Aku minta kamu untuk menyusulku ke supermarket H, sekitar 3 kilometer dari hotel karena dompetku tertinggal. Ada di tasku, di samping baju hangatmu. Periksalah,” ucap M.
“M, jangan bercanda karena sekarang aku sedang bersamamu di kamar hotel,” lanjut E, suaranya melirih karena ketakutan.
E pun memutar badannya, melihat ke arah M yang ada di dalam kamarnya. Sembari tersenyum, “kembaran” M itu berkata, “Jadi kamu sudah tau siapa aku sebenarnya?” (liputan6.com/Salimah)
**) Ikuti berita terbaru PortalMadura.com di WhatsApp, Telegram Google News klik Link Ini dan jangan lupa Follow