PortalMadura.Com – Bulan Rajab merupakan salah satu bulan dalam tahun Hijriyah dan juga diperingati adanya peristiwa besar yaitu Isra Mikraj.
Isra Mikraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah menuju Masjidil Aqsa di Palestina kemudian dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha dalam waktu satu malam setahun sebelum peristiwa hijrah, untuk menerima perintah salat lima waktu.
Allah berfirman: “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,” Al-Isra ayat 1.
Pada saat Nabi melakukan perjalanan dari Makkah menuju Palestina inilah Allah anugerahkan keberkahan di sekitar rute perjalanan istimewa tersebut. Hingga kini keberkahan itu bisa dirasakan hingga oleh semua orang seperti di kota-kota di sekitar Makkah, Madinah dan Masjidil Al Aqsho.
Sebagaimana dilansir PortalMadura.Com dari laman okezone.com yang dikutip dari Aboutislam, selain makna sosial di atas, peristiwa Isra Mikraj juga mengajarkan banyak hal, diantaranya:
Cintailah Orang-orang Terdekat Anda
Dapatkah Anda membayangkan, bagaimana perasaan Rasulullah disambut oleh orang-orang seperti Nabi Ibrahim dan Nabi Isa?
“Ketika aku telah memasuki pintu-Nya, ternyata ada Yahya dan Isa. Keduanya adalah saudara sepupu. Kemudian keduanya berkata, “Selamat datang saudara yang saleh dan Nabi yang saleh.”
Kedua nabi yang bersaudara ini berada di langit yang sama. Sewaktu di dunia, keduanya pun sempat hidup bersama. Allah kumpulkan keduanya di dunia, langit, dan akhirat. Rasulullah pernah berkata “seseorang akan bersama dengan orang yang ia cintai.”
Karena itu, cintailah orang-orang terdekat Anda.
Salat Adalah Obat dari Segala Kesulitan
Nabi SAW melihat dan mengalami banyak hal dalam perjalanan Isra Mikraj. Dia bertemu para Nabi lain dan Malaikat, melihat taman Jannah dan api Jahannam. Tetapi dia pergi dengan satu hadiah nyata, yaitu Salat.
Perintah sAlat yang diberikan setelah tahun kesedihan Rasulullah, bukanlah suatu kebetulan belaka. Salat adalah obat, salat adalah wujud dari segala perdamaian manusia. Jadi jika mengalami kesulitan dalam bentuk apapun, obatilah dengan salat!
Tahun kesedihan adalah tahun di mana Nabi ditinggal meninggal dunia oleh istrinya Siti Khadijah, pamannya Ali bin Abi Thalib serta tahun diboikot oleh kafir Quraisy.
Bersahabatlah dengan Malam
Isra Mikraj adalah perjalanan yang dilakukan di waktu malam. Malam adalah suatu berkah yang luar biasa. Setiap malam Anda dapat memilih untuk tidur atau mendapat pahala yang berlimpah. Imam Syafi’i, menggambarkan salat malam (tahajud) sebagai “panah yang tidak akan kehilangan sasarannya.”
Salat tahajud adalah wujud berkah Allah kepada hambanya. Sebagai ajang mendekatkan diri kepada Allah SWT, menghapus dosa, menolak penyakit, serta pencegah dari dosa. Maka dari itu, jangan lupakan salat malam ya.
Yakinlah pada Iman Anda
Keyakinan adalah kekuatan super yang tidak boleh diremehkan. Dengan keyakinan inilah Allah SWT, memberikan Rasulullah kekuatan untuk menghadapi kesulitan. Begitu juga Anda !
Keyakinan inilah yang meredakan kecemasan dalam menjalani iman Anda. Menanamkan pada diri Anda kepercayaan diri untuk melakukan tindakan yang Allah ridhai. Keyakinan Anda tentu akan menginspirasi orang lain, karena kepercayaan kepada kebenaran adalah hal yang indah!