PortalMadura.Com – Ban merupakan salah satu komponen penting pada kendaraan yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan. Karena kegunaannya tersebut, tekanan angin pada ban tidak boleh dianggap sepele oleh pengendara.
Karena itu, biasanya setiap pabrikan motor atau ban, selalu mengimbau tekanan angin harus disesuaikan dengan ketentuan yang disarankan. Hal ini penting untuk diperhatikan agar bisa selalu berkendara dengan optimal. Pemilik kendaraan pun sebaiknya melakukan pengecekan kondisi tekanan angin setiap satu minggu. Adapun tekanan angin pada ban motor yang ideal tentu harus disesuaikan dengan jenis motor yang digunakan.
Berikut lima dampak buruk ban motor kekurangan angin, seperti dikutip Liputan6.com dari Federal Oil:
Tarikan Motor Menjadi Berat
Saat perputaran roda menjadi kurang sempurna sehingga tarikan motor menjadi lebih berat, hal itu pertanda bahwa ban mengalami kekurangan angin. Jika hal ini terus dipaksakan, maka pengendara akan merasa kurang nyaman dan performa yang dihasilkan mesin menjadi tidak maksimal.
Ban Tidak Rata
Ban yang kekurangan angin dan dibiarkan terus-menerus, tentu bisa membuat pengikisan permukaan ban menjadi tidak seimbang. Bagian yang menapak pada aspal hanya bagian pinggir ban karena bagian tengah menekuk. Hal ini dapat membuat bagian samping ban cepat habis.
Baca Juga: Inilah 5 Penyebab Ban Motor Cepat Gundul
Boros Bahan Bakar
Karena ban kekurangan angin, telapak ban yang menempel pada aspal lebih banyak menyebabkan gesekan, sehingga tenaga yang dibutuhkan lebih besar untuk bisa melaju. Karena besarnya tenaga dan tarikan saat berkendara, maka bahan bakar akan lebih boros.
Timbul Benjolan Pada Ban
Selain tidak rata, ban yang sering kekurangan angin juga dapat mengakibatkan munculnya benjolan pada dinding samping ban. Penyebab benjolan ini membuat sidewall menjadi kurang kuat menahan benturan.
Ban Mudah Meletus
Apabila ban digunakan dalam kondisi kempis secara terus-menerus maka bisa menyebabkan komponen ini mudah pecah. Hal ini karena permukaan ban yang sering bergesekan dengan jalan menyebabkan penipisan, sehingga benang kawat pada bagian dalam bisa putus karena kekurangan angin.