6 Ulama Muslimah Ahli Tafsir yang Paling Berpengaruh di Dunia

Avatar of PortalMadura.com
6 Ulama Muslimah Ahli Tafsir yang Paling Berpengaruh di Dunia
Ilustrasi (SINDONews)

PortalMadura.Com – Peran tidak bisa dipandang sebelah mata. Karena ternyata dalam dunia , muslimah mempunyai peranan penting dan menjadi rantai keilmuan dalam Islam.

Di zaman Rasulullah, Aisyah Radhiyallahu'anha, merupakan salah seorang istri Rasulullahyang turut mengembangkan khazanah keilmuan keislaman dan menjadi salah satu rujukan tafsir oleh para sahabat dan tabiin .

Selain itu, masih ada beberapa muslimah yang dikenal dengan karya viralnya dalam bidang tafsir. Sebagaimana dilansir PortalMadura.Com dari laman okezone.com, berikut beberapa muslimah ahli tafsir.

Sayyidah Nushrat al Amin

Dia merupakan mufassirah pertama yang menghasilkan karya lengkap 30 juz, ahli hadis, ahli fikih, serta salah satu ulama Syiah yang terkenal pada abad 14 H. Lahir pada 1308 H dan wafat pada 1403 H. Kitab Tafsirnya berjudul Muhzinul Irfan fi Tafsir Al-Qur'an, yang berjumlah 15 jilid.

Ramainya pengajian tafsir di rumah beliau setiap Rabu, mengilhami beliau untuk menyusun tafsir yang sesuai dengan kebutuhan jamaahnya yang rata-rata berjumlah 500-an muslimah setiap pengajian. Tafsir ini bercorak tasawuf, ditulis dengan bahasa farsi, dengan menitik beratkan pada penggalian aspek akhlaq dan pendidikan dari ayat Al Qur'an.

Zaynab Al-Ghazali

Dikenal seagai seorang aktivis Mesir, dan anggota Ikhwanul Muslimin, sekaligus pendiri asosiasi perempuan muslim. Ia lahir 2 Januari 1917 dan wafat 3 Agustus 2005 di Mesir. Kitab Tafsirnya berjudul “Nadzarat fi Kitabillah”.

Tafsir ini bercorak sosial dan berusaha menggabungkan makna ayat dengan hadis-hadis sahih untuk menjawab problematika pemaknaan ayat dan masalah-masalah faktual kehidupan. Tafsir ini diberi pengantar oleh Guru Besar Tafsir dan Ilmu

Al Qur'an Al Azhar, Prof Dr. Abdul Hayy al Farmawi (penulis tafsir as-Sahl al-Mufiid fi Tafsir Al-Quran al-Majid).

Sayyidah Nailah Hasyim Shabri

Muslimah ini merupakan seorang mujahidah, daiyah, dan penulis. Ia juga salah seorang murabithah di tanah suci kaum muslimin, Al Quds Palestina. Nailah juga isteri dari Syaikh Dr. Ikrimah Shabri, Khatib Masjidil Aqsha, mantan Mufti Al Quds dan Kepala “Al Hai'ah Al Islamiyyah Al ‘Ulya” (Lembaga Tinggi Islam) di Al Quds.

Kitab tafsirnya berjudul “al-Mubshir li Nurillah,” dan berjumlah 16 jilid. Tafsir ini menggabungkan tafsir bil matsur dan tafsir bil ijtihad, dengan menitikberatkan pada permasalahan-permasalahan sosial dan pencarian solusinya dari ayat Al Quran.

Prof Dr. Aisyah Abdurahman binti Syati'

Dr Aisyah merupakan seorang guru besar tafsir, peneliti, cendekiawan, dan penulis Mesir terkenal. Beliau juga seorang perempuan pertama yang menjadi dosen di Universitas al Azhar sekaligus perempuan pertama yang mendapatkan penghargaan Raja Faishol bidang sastra dan kajian keislaman.

Dia lahir tahun 1913 Masehi dan wafat tahun 1998 Masehi. Kitab tafsirnya berjudul at-Tafsir al-Bayan lil Quranil Karim”. Tafsir ini terdiri dari dua juz, dan tidak menafsirkan seluruh Al-Quran, hanya menafsirkan beberapa surah dalam juz amma.

Dalam juz pertama beliau menafsirkan surah ad-Dhuha, as-Syarh, az-Zalzalah, an-Naziat, al-Adiyat, al-Balad dan at- Takaatsur, sedangkan dalam juz kedua beliau menafsirkan surah al-Alaq, al-Qolam, al-Ashr, al-Lail, al-Fajr, al Humazah dan al-Maun.

Beliaulah yang mempelopori penggunaan manhaj bayani, sebuah manhaj yang dirancang oleh suaminya Prof Amin al Khuli, yaitu metode yang mengeksplorasi lafaz Al-Quran di berbagai ayat untuk mendapatkan makna yang diinginkan berdasar kajian stilistika, dan perenungan konteks khusus ayat dan surah serta konteks umumnya untuk mencari rahasia-rahasia yang terkandung dalam lafaz tersebut.

Kariman Hamzah Binti Abdul Lathif

Kariman merupakan seorang jurnalis Mesir yang bekerja di program-program keagamaan di televisi, dan sering menjadi pemandu acara dengan ulama-ulama terkenal seperti Syekh Mutawali as Sya'rowi, Syekh Muhammad al Ghozali dan Syekh Yusuf Qordhowi.

Dia lahir tahun 1948 M. Tafsirnya berjudul “Al-lu'lu' wal Marjan fi Tafsiril Quran.” Tafsir ini ringkas, menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, mencakup seluruh Al-Quran dan diterbitkan dalam 3 jilid. Ditulis dengan menggabungkan metode ma'tsur dan ma'qul, merujuk ke berbagai kitab tafsir klasik dan modern, dan menitikberatkan pada makna kebahasaan dan masalah-masalah sosial.

Sebelum menerbitkan tafsirnya, beliau memperlihatkannya kepada para masyayikh Mesir, seperti Prof Dr. Umar Hasyim, Syekh Abdul Basith ad Dhorir, juga al-Azhar as Syarif yang memberinya lisensi untuk diterbitkan.

Dokter Fatin Mahmud al Falak

Dokter Fatin merupakan dokter lulusan Universitas Ain Syam, juga alumni Institut al Quran dan Ilmu al Quran Mesir.

Beliau lahir tahun 1954 M. Beliau telah menulis beberapa kitab tafsir, di antaranya: Tafsir Al-Quran lis Syabab, Tafsir Al-Quran bil Quran: Kaifa Natadabbaru Al-Quran.

Tafsir yang pertama ia susun untuk memenuhi kebutuhan pemuda dalam memahami Al-Quran dalam waktu yang singkat. Tafsir ini disusun hanya satu jilid dan mencakup seluruh surah Al-Quran dengan bahasa yang mudah dipahami. Beliau menggunakan uslub tafsir ijmali (global) yaitu menjelaskan makna ayat secara global sembari menjelaskan beberapa kata yang perlu dijelaskan dengan ibarat yang ringkas dan mudah.

Tafsir yang kedua juga terbit dalam satu jilid. Beliau susun dengan menggunakan manhaj qur'ani, yaitu metode tafsir yang berusaha menjelaskan ayat Al-Quran dengan ayat lainnya. Tafsir ini hanya menampilkan ayat-ayat yang dijumpai tafsirnya dalam ayat lain. Beliau merujuk ke beberapa tafsir seperti Adhwa' al Bayan, Tafsir as Sya'rowi, Tafsir Jalalain, dan Shofwat at Tafaasir. Wallahu A'lam.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.