7 Etika Bekerja dalam Pandangan Islam

Avatar of PortalMadura.com
7 Etika Bekerja dalam Pandangan Islam
ilustrasi

PortalMadura.Com – Islam memerintahkan seorang muslim untuk bekerja dan tidak menyuruh pemeluknya bermalas-malasan. Betapa banyak ayat maupun hadis yang menganjurkan dan menyuruh hambanya untuk bekerja keras dan bersungguh-sungguh, baik mencari nafkah untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat ataupun makhluk lainnya.

Sebagaimana sabda Rasulullah: “Tidaklah sekali-kali seseorang makan-makanan yang lebih baik daripada makan dari hasil kerja tangannya sendiri, dan sesungguhnya Nabiyullah Daud juga makan dari hasil kerja tangannya sendiri” (HR. Bukhari).

Karena itu betapa pentingnya bekerja dalam Islam, maka ada etika atau adab-adab tersendiri dalam bekerja, di antaranya yaitu:

Bekerja dengan Ikhlas karena Allah SWT
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya amal kerja itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya orang itu tergantung dari apa yang diniatkannya itu” (HR. Bukhari dan Muslim).

Bekerjalah Sesuai dengan Aturan, tidak Melanggar Prinsip-prinsip Syari'ah
Allah SWT berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu” (QS. 47:33).

Bekerja dengan Sebaik-baiknya (Ihsanul Amal)
Sabda Rasulullah: “Sesungguhnya Allah mewajibkan ihsan dalam segala hal. Jika kalian membunuh (hewan) maka bunuhlan dengan baik. Jika menyembelih, sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaklah seseorang diantara kamu menajamkan pisaunya dan menenangkan sembelihannya” (HR. Muslim).

Bekerja dengan Penyelesaian yang Baik, Profesional (Itqanul Amal)
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah mencintai jika seseorang melakukan suatu pekerjaan maka dilakukannya secara Itqan (profesional)” (HR. Thabrani).

Jujur dan Amanah
“Pebisnis yang jujur lagi terpercaya (amanah) akan bersama pada nabi, shiddiqin, dan syuhada” (HR. Tirmidzi).

Menjaga Etika sebagai Seorang Muslim
Bekerja haruslah memperlihatkan adab dan etika sebagai seorang Muslim. Seperti berbicara, menegur, berpakaian, bergaul dan lain-lain.

Menghindari Syubhat
Rasulullah bersabda: “Yang halal itu jelas dan haram itu jelas. Di antara keduanya ada perkara syubhat, barang siapa memelihara diri dari para syubhat, maka ia telah menjaga kehormatan dirinya. Namun, barang siapa terjerumus kepada perkara syubhat, maka ia terjerumus pada perbuatan haram…” (HR. Bukhari).

Untuk itu, Islam adalah agama amal, bukan sekadar teori atau wacana. Karenanya, banyak sekali ayat yang menyuruh umat Islam untuk bekerja dan beramal saleh. Bila And bekerja, mencari nafkah untuk diri, keluarga, atau orang tua, niscaya Anda termasuk orang-orang yang berjihad fi sabilillaah. Wallahu A'lam. (islampos.com/Salimah)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.